Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) atas pencapaian kinerja lembaga tersebut. Kali ini ada tiga kategori apresiasi untuk Lembaga Litbang yang diberikan pada acara Innovasi Business Gathering (IBG) 2015, Selasa (15/12).
Menteri Ristekdikti M Nasir mengatakan pemberian apresiasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga Litbang. Sehingga mampu berkontribusi nyata bagi perekonomian dan daya saing bangsa. Karena perkembangan inovasi teknologi saat ini perlu diperhatikan sebagai dasar kemajuan dan kemandirian bangsa.
"Penguatan sistem inovasi tentunya bukanlah hal mudah. Hal itubdiperlukan kerjasama dan dukungan semua komponen di dalamnya. Karena sebagai yang sedang berkembang Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar pada perkembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya kepada politikindonesia.com disela-sela acara pemberian apresiasi tersebut, diGedung BPPT, Jakarta.
Menurutnya, kegiatan apresiasi ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk lembaga Litbang. Adpun ketiga apresiasi itu adalah penetapan lembaga Litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI), Penghargaan bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi (BPPD Prov) berkinerja utama dan pemberian Sertifikat Akreditasi bagi Pranata Litbang.
"Kegiatan pemberian Apresiasi lembaga Litbang pada tahun 2015 diselenggarakan bersamaan dengan gelar produk inovasi, peluncuran produk inovasi dan business matching pada kegiatan IBG 2015. Hal ini pun menjadi wujud kegiatan sinergitas program di Kemenristekdikti dalam rangka membangun bangsa Indonesia melalui penguatan sistem inovasi nasional," ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono menjelaskan untuk pengembangan PUI telah dikembangkan sejak tahun 2010, dengan meningkatkan kompetensi lembaga Litbang melalui 4 sisi. Yaitu kemampuan lembaga Litbang untuk menyerap informasi dan teknologi, untuk melakukan kegiatan riset, untuk mendiseminasikan hasil riset dan mengembangkan kegiatan Litbang berbasis potensi sumber daya lokal.
"Sejak tahun 2011 hingga 2015, Indonesia sudah memiliki 19 PUI. Kami sudah membina 27 lembaga Litbang, 9 di antaranya telah ditetapkan sebagai PUI. Bahkan sejak program ini ada juga sudah mendapat pengakuan secara internasional. Bahkan, dalam OECD Science Technology and Industry Outlook 2014, telah menetapkan PUI sebagai hot issue dalam laporannya," ungkapnya.
Dikatakan, untuk tahun 2015 ini akan dikembangkan kembali 18 lembaga Litbang baru sebagai PUI sekaligus penetapkan 10 lembaga Litbang sebagai PUI. Penetapan PUI tersebut karena riset yang dilakukan lembaga litbang, perguruan tinggi, lembaga pemerintah non kementerian sudah dihilirisasi. Hilirisasi tersebut bisa dilakukan jika ada inovasi.
"10 PUI yang baru saja ditetapkan antara lain Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Kementerian Pertanian, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian, Pusat Penelitian Teh dan Kina PT Riset Perkebunan Nusantara, Pusat Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung dan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional," imbuhnya.
Sedangkan untuk penghargaan terhadap BPPD Provinsi berkinerja utama, dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Pemerintah Daerah, daya saing serta peningkatan kinerja lembaga Litbang di daerah. Pengukuran terhadap BPPD Provinsi berkinerja utama melalui Analysis Regional Innovation System (Anregsis).
"Selain itu dilakukan dengan pendekatan sistem yang mengedepankan determinan kebijakan, infrastruktur pendukung, keterlubatan dan peran para aktor dalam penguatan SIDa serta produk inovasi daerah. Karena pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Peraturab Bersama Menristek dengan Menteri Dalam Negeri yang ditandatanggani tahun 2012 lalu," imbuhnya.
Begitu juga untuk Apresiasi Sertifikat Akreditasi bagi pranata Litbang diberikan untuk jaminan mutu masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pada pranata Litbang. Hingga tahun 2014, sudah ada 35 pranata litbang yang sudah tersertifikasi oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Litbang (KNAP3).
"Untuk tahun ini, KNAP3 sudah memberikan sertifikat akreditasi kepada 5 pranata litbang baru. Diharapkan pada tahun depan semakin banyak lagi jumlah pranata litbang yang mendapatkan sertifikat akreditasi," tandas Patdono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved