Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifi Hasan meminta pemeluk agama lain untuk memahami dan mengerti apa yang dirasakan oleh umat Islam saat ini. Berbagai persoalan bangsa yang kini sedang hangat diperbincangkan sekaligus mengkhawatirkan, yakni kasus penistaan agama yang berdampak munculnya aksi demo dengan ratusan ribuan massa.
Hal itu disampaikan saat memberikan Taushiyah Kebangsaan di hadapan ribuan kader, anggota dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat umum se-Lampung Timur dalam rangka memperingati Milad ke 107 H/104 M Muhammadiyah, di Kabupaten Lampung Timur, Selasa (29/11).
Dalam perjalanan kasus penistaan agama tersebut, Zulkifli mengatakan, banyak pendapat maupun wacana yang malah membuat persoalan awal menjadi bias. Dampaknya, makin meluas dan tak terkendali. Bahkan menyentuh sentimen agama dan ras, serta perdebatan dan konflik di antara umat Islam sendiri.
Dikatakan Zulkifli, masalah ini sebenarnya sangat sederhana. Yakni ada seseorang bernama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang menista agama dan sudah di tetapkan menjadi tersangka penista agama oleh Polri. "Kasus tersebut harus segera diadili tanpa pandang bulu. Hanya itu," katanya.
Zulkifli menegaskan, ini bukan persoalan suku maupun kebencian kepada agama lain. Ia juga mengimbau kepada saudara sebangsa yang beda agama, bahwa kegelisahan dan kemarahan umat Islam dipahami dan dibantu.
"Sebab, kitab suci kami dinistakan. Kemarahan itu adalah bentuk spontanitas melakukan aksi demo besar-besaran menuntut keadilan. Jadi bukan karena sentimen suku dan agama," tandas Zulkifli.
© Copyright 2024, All Rights Reserved