Pemerintah telah menetapkan pemenang tender pembangunan kilang mini liquid petroleum gas (LPG) di Musi Banyuasin. Sejumlah persiapan pembangunan sedang disiapkan. Kilang yang menelan investasi sekitar Rp100 miliar ini, ditargetkan dapat mulai beroperasi akhir 2014 mendatang.
Kepada pers, di Jakarta, Kamis (03/10), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESD), M. Hidayat mengatakan, sejumlah persiapan pembangunan sedang dilakukan. Antara lain penyiapan lahan dan pemesanan peralatan yang diperlukan. “Kami harapkan agar pemenang tender ini dapat melakukan percepatan sehingga kilang dapat rampung sesuai rencana yaitu akhir 2014," katanya.
Pada tahun ini, ujardia, ditargetkan pembangunan kilang dapat mencapai 30 persen. Sedang sisanya, dirampungkan tahun depan. Hidayat mewanti-wanti, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, berpotensi meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan itu. Untuk menghindari hal itu, pelaksana pembangunan harus dapat menggunakannya secara efisien.
Pembangunan kilang mini LPG yang berkapasitas 17 ton oleh pemerintah ini bertujuan untuk mendorong badan usaha serta daerah yang ang memiliki sumber daya gas bumi dalam jumlah kecil agar mau membangun kilang mini LPG demi memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Terkiat Kilang LPG di Musi Banyuasin ini, pemerintah telah membebaskan lahan seluas 3,2 hektar dan telah diperoleh izin prinsip dari Pemda Musi Banyuasin untuk pembangunan kilang. Nantinya, gas sebesar sebesar 2,2 MMSCFD akan dipasok ke kilang ini oleh PT Medco E&P Indonesia.
Seperti diketahui, kebijakan konversi minyak tanah ke LPG membuat kebutuhan LPG dalam negeri menjadi meningkat tajam dari 1,2 juta metrik ton per tahun, menjadi 5,6 juta metrik ton pada tahun 2012. Peningkatan kebutuhan itu membuat pembangunan kilang-kilang mini LPG menjadi penting.
© Copyright 2024, All Rights Reserved