Komisi V DPR mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bisa segera membenahi Bandara Halim Perdanakusuma agar memenuhi standar keselamatan internasional pasca tabrakan pesawat TransNusa dengan Batik Air.
Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena mengatakan, pembenahan ini diperlukan mengingat Bandara Halim sendiri merupakan tempat pesawat VVIP (Very Very Important Person) petinggi negara maupun tamu negara yang datang ke Indonesia, dan sekaligus untuk pesawat militer dan komersil.
"Seharusnya dari aspek keamanan dan keselamatan sudah tidak harus dipertanyakan lagi," kata Michael dalam sidaknya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (07/04).
Meski begitu, kata Michael, Komisi V DPR hingga saat ini belum bisa menyimpulkan tabrakan antara TransNusa dan Batik Air, karena masih menunggu penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap Air Traffic Control (ATC) Bandara Halim Perdanakusuma.
Michael mengatakan, kesimpulan bahwa siapa yang salah dalam peristiwa tabrakan TransNusa dan Batik nanti akan diketahui hasil kerja KNKT bersama-sama dengan Komisi V DPR. “Tujuannya supaya ke depan tidak lagi akan terulang peristiwa-peristiwa seperti ini," pungkas Michael.
© Copyright 2024, All Rights Reserved