Presiden Rusia Vladimir Putin menolak peringatan Presiden Amerika Serikat Barack Obama atas intervensi militer Moskow di Crimea. Alasannya, Rusia tidak dapat mengabaikan panggilan bantuan dari rakyat Rusia di Crimea.
Putin menyatakan hal tersebut dalam pembicaraan telepon selama satu jam dengan Obama. Putin menyatakan Moskow dan Washington masih belum mencapai kesepakatan.
Meski demikian, Putin dan Obama menekankan pentingnya hubungan Rusia-AS demi stabilitas dan keamanan internasional. "Rusia tidak dapat mengabaikan panggilan bantuan dan kami bersikap sesuai dengan hukum internasional," kata Putin, dilansir Reuters, Sabtu (08/03).
Moskow telah mengirim sejumlah tentara untuk menjaga perbatasan Ukraina-Rusia tersebut. “Setidakya ada 30.000 tentara Rusia berada di Crimea,” kata Pembantu komandan perbatasan Serhiy Astakhov.
Rusia telah menetapkan referendum pada 16 Maret yang meminta warga Crimea apakah ingin menjadi bagian dari Rusia atau tetap menjadi bagian dari Ukraina. Terkait hal ini, Obama mengecam dan menganggapnya tidak sah.
Obama juga mengumumkan sanksi pertama atas Rusia dengan memerintahkan larangan visa dan pembekuan aset terhadap orang-orang yang dianggap bertanggungjawab atas ancaman kedaulatan Ukraina.
Namun Rusia memperingatkan pihaknya akan membalas setiap sanksi yang diberikan.
Upaya sanksi yang diberikan Amerika Serikat dan Uni Eropa kepada Rusia dibalas Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengancam akan menghentikan pasokan gas Eropa.
Putin menyatakan tidak menginginkan perang dingin kembali terjadi. Namun Rusia mengancam akan menghentikan pasokan gas Eropa apabila masih diintervensi soal invasi ke Ukraina.
Ukraina merupakan rute transit utama gas bagi benua Eropa. Perusahaan energi Rusia Gazprom menyatakan akan mengurangi pengiriman melalui Kiev, yang akan berdampak pada pasokan ke Eropa. Langkah ini dilakukan lantaran Ukraina gagal melakukan pembayaran utang senilai 1,2 poundsterling.
"Kami tidak bisa mengirimkan gas secara cuma-cuma. Ukraina harus membayar utangnya jika ingin pasokan gas ke negara tersebut terus dilakukan," ujar CEO Gazprom, Alexey Miller, dilansir The Telegraph, Sabtu (08/03).
Ahli energi menyatakan, Rusia memiliki kekuatan untuk mengacaukan pasar Eropa, bahkan bisa membekukan benua biru tersebut. Sebab, Eropa masih sangat bergantung pada gas Rusia. Jika pasokan ini diinterupsi maka kekacauan ekonomi akan terjadi.
Namun Gedung Putih menepis ancaman ini. Ekonomi global tidak akan terpukul karena kurangnya pasokan gas. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyatakan, penurunan ekspor Rusia tidak akan berefek langsung karena harga saham Eropa berada di tingkat normal. Selain itu, perubahan struktural di industri juga berarti telah berkurangnya pengiriman gas ke Eropa melalui Ukraina.
© Copyright 2024, All Rights Reserved