PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pada kuartal III-2015 telah menyalurkan kredit Rp307,12 triliun atau naik 14,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp267,94 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, menghadapi tantangan kondisi perekonomian di kuartal III-2015, kinerja bisnis BNI mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, baik dari sisi penyaluran kredit maupun dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
“Persentase kenaikan penyaluran kredit dicapai secara berimbang antara penyaluran kredit business banking (korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha menengah dan kecil) maupun penyaluran kredit consumer,” kata Achmad Baiquni dalam paparan kinerja BNI kuartal III-2015, di Jakarta, Kamis (15/10).
Komposisi pinjaman yang disalurkan adalah, untuk segmen usaha menengah dan kecil 27,8 persen, segmen korporasi 26,2 persen, BUMN 17,7 persen, kredit konsumer 17,9 persen, dan pembiayaan anak udaha dan cabang luar negeri sebesar 10,6 persen.
Penyaluran kredit yang membiayai pembangunan proyek infrastruktur tumbuh 6,6 persen dari Rp59,79 triliun menjadi Rp63,73 triliun. Terdiri dari infrastruktur di sektor kelistrikan, transportasi, minyak dan gas, konstruksi dan jalan tol, serta telekomunikasi.
“Di bisnis konsumer, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pinjaman personal BNI Fleksi dan pembiayaan kartu kredit,” ujar Baiquni.
Baiquni mengatakan, untuk kartu kredit, berdasarkan Bank Indonesia per Agustus 2015, BNI tercatat sebagai market leader di industri kartu kredit di Indonesia, dari sisi aset/outstanding.
"Dari sisi komposisinya, kredit konsumer BNI masih didominasi penyaluran KPR (kredit pemilikan rumah) BNI Griya sebesar 61,5 persen dari total kredit konsumer," kata Baiquni.
Dari sisi liabilitas, Baiquni melanjutkan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BNI hingga akhir kuartal III-2015 mencapai Rp349,44 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibanding posisi akhir kuartal III-2014 yang sebesar Rp308,33 triliun dengan komposisi dana murah atau curent account saving account (CASA) dipertahankan di atas 60 persen, dari total DPK dan per 30 September 2015 masih mencapai 60,9 persen.
Menurut Baiquni, dengan pencapaian penyaluran kredit dan penghimpunan dana yang cukup tinggi tersebut, menunjukkan fungsi intermediasi BNI semakin optimal terbukti dari peningkatan rasio pinjaman terhadap dana atau loan to deposit ratio (LDR) yang naik dari 85,7 persen menjadi 87,7 persen.
“Untuk kualitas kredit ada perbaikan non performing loan (NPL) dibanding dibanding kuartal II-2015. Posisi NPL gross dan NPL net pada kuartal III-2015 sebesar 2,8 persen dan 0,7 persen, atau turun dibanding posisi kuartal II-2014 yang sebesar 3 persen dan 0,8 persen,” kata Baiquni.
© Copyright 2024, All Rights Reserved