Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dengan tegas menolak perang yang direncanakan oleh pemerintah Amerika Serikat. Sikap yang sama juga menjadi sikap KWI terhadap pemerintah Irak. KWI dengan tegas meminta agar pemerintah Irak menjadi pelindung dan penjamin rasa aman bagi rakyatnya.
Hal itu dinyatakan dalam surat Ketua Presidium KWI Yulius Kardinal Darmaatmadja dan Sekretaris Jenderal Uskup Agung I. Suharyo yang ditujukan kepada para Uskup Agung, para Uskup dan umat katolik di Indonesia.
Dalam surat yang dikeluarkan 31 Januari 2003 itu disebutkan, perhatian kita tertuju pada korban, baik sebagai akibat keputusan politik yang lalu maupun korban yang akan datang kalau penyerangan itu dilakukan. Korban itu adalah warga masyarakat yang adalah manusia, ciptaan Allah yang dirusak oleh perang. Menurut iman kita, manusia adalah Citra Allah sendiri.
"Dirusaknya Citra Allah adalah sebuah bentuk tidak dihormatinya Allah. Atas dasar inilah kita menentang perang dan menganjurkan perdamaian," demikian isi surat itu.
Diungkapkan, kita semua tahu bahwa pada hari-hari ini perhatian seluruh dunia tertuju pada rencana serangan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat ke Irak. "Nampaknya dunia terbagi dua. Kelompok pertama membenarkan perang dengan berpendapat bahwa masih dapat ada perang yang adil. Kelompok kedua mendasarkan sikap dan tindakannya pada usaha untuk menciptakan perdamaian," demikian isi surat KWI tersebut.
Bagi kelompok kedua ini, demikian disebutkan, teori perang adil, yang menjadi dasar pandangan kelompok pertama, sudah dipandang usang, antara lain karena dengan adanya senjata nuklir dan kemungkinan penggunaannya, perang di zaman ini tidak dapat lagi dipandang adil.
Di samping maraknya diskusi mengenai perang itu, memuncaklah ketegangan antara dua kenyataan berikuti. Di satu pihak, Irak dituduh memiliki senjata pemusnah massal.
Menurut Kardinal, Laporan International Atomic Energy Agency (IAEA) menyatakan bahwa Irak pada tahap ini tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Oleh karenanya sekarang ini Dewan Keamanan PBB sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tugas Tim Inspeksi PBB itu. Namun di lain pihak, demikian Kardinal, pemerintah Amerika Serikat terus menggelar kekuatan.
Diungkapkan, perhatian pada para korban dan juga sikap iman seperti yang diungkapkan oleh Vatikan, oleh Konferensi Uskup Amerika, Canada, Jerman, Malaysia, Singapura dan Brunei mendorong KWI untuk mengajak Anda semua bersama seluruh umat untuk berdoa mohon perdamaian bagi Irak dan sekitarnya.
Sebagai ungkapan kebersamaan kita, marilah kita berdoa untuk ujud tersebut dalam Perayaan Ekaristi pada Hari Minggu tanggal 9 Februari, 2003. KWI juga telah mengirim surat kepada Konferensi Waligereja di Irak tentang sikap KWI sendiri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved