Mohamad Saleh, anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI dari Bengkulu terpilih menggantikan Irman Gusman sebagai Ketua DPD. Saleh berhasil meraup suara terbanyak saat pemilihan pimpinan DPD dan pemilihan ketua DPD. Namun pelantikannya tertunda, karena Ketua Mahkamah Agung tidak hadir.
Pada pemilihan pertama, Saleh terpilih sebagai pengganti Irman Gusman selaku pimpinan DPD dari wilayah barat. Saleh meraup 59 suara dalam voting digelar di ruang rapat Paripurna DPD, Nusantara V Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (11/10).
Dari 12 kandidat, seorang calon dari Sumatera Selatan Asmawati mundur saat penyampaian visi dan misi.
"Diperoleh hasil suara terbanyak calon pimpinan DPD RI dari wilayah barat, yaitu atas nama Mohammad Saleh dengan 59 suara. Selamat kepada bapak saya, karena bapak saya namanya juga Mohammad Saleh," kata Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad yang memimpin sidang bersama GKR Hemas.
Selanjutnya, jelang pemilihan Ketua DPD, pimpinan sidang diganti oleh senator termuda dan tertua, yakni Maimanah Umar selaku senator Riau kelahiran 1937 dan Riri Damayanti asal Bengkulu kelahiran 1990.
Calonnya adalah 2 Wakil Ketua DPD, GKR Hemas, dan Farouk Muhammad. dan Saleh yang baru saja terpilih sebagai pimpinan wilayah barat.
Usai para senator melakukan pemungutan suara di bilik suara, kemudian surat suara dihitung. Hasilnya, Saleh memenangi voting ini dengan 61 suara. Sementara Farouk mendapatkan 23 suara, dan GKR Hemas: 31 suara. Adapun 1 suara dinyatakan tidak sah.
"Bagi saya ini adalah amanah yang sangat berat. Hampir separuh kawan-kawan mengamanatkan kepada saya," kata Saleh kepada wartawan usai pemilihan.
Usai pemilihan ini, sidang diskor hingga pukul 21.00 WIB dengan agenda pelantikan ketua DPD terpilih oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Namun, hingga pukul 21.45 WIB, ketika skor dicabut, Ketua MA tidak kunjung hadir.
"Berhubung ada informasi Pak Sekjen DPD, (Ketua MA) tidak bisa hadir, maka rapat kita skors sampai besok pukul 10.00 WIB," kata Maimanah, yang memimpin sidang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved