Masjid sejatinya adalah tempat meluruskan akidah dan menjaga kemurnian ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasul. Jangan jadikan masjid sebagai tempat provokasi umat yang menyerukan kekerasan.
Imbauan itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat meresmikan Masjid Baiturrahim yang terletak di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (01/10). "Jangan menjadikan masjid sebagai ajang provokasi dan menyerukan kekerasan."
Presiden mengingatkan, masjid semestinya menjadi tempat meluruskan akidah dan menjaga kemurniaan ajaran islam berdasarkan Al Quran dan Sunah Rasul. Termasuk membasuh kalbu dan menjaga kebersihan hati. “Fungsi masjid yang utama adalah pusat kebaikan dan kebajikan,” ujarnya.
Karena itu, Presiden mengajak seluruh umat ke depan dengan semangat menjadikan masjid sebagai pusat kebaikan dan kebajikan," ujarnya.
Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara pada kesempatan itu mengatakan, ada kesalahan arah kiblat pada masjid yang dibangun sejak 1958 itu. Karena itu pada 2008 diubah sekaligus direnovasi. “Anggarannya Rp9 miliar dari APBN,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan arah kiblat dilakukan dengan patokan matahari. Pada 26 Mei 2009 jam 16.28 WIB posisi matahari tepat di atas Kabah. "Posisi Matahari itulah yang jadi patokan," jelas Sudi.
Selain mengubah kiblat, luasan dan desain arsitektur masjid juga diubah. Luas awal 605 meter persegi ditambah menjadi 1105 meter persegi sehingga dapat memuat seribu orang. Untuk arsitektur bangunan dibuat bergaya tropis dengan dinding kaca dan bukaan luas. Bangunan lama tetap dipertahankan karena dianggap bernilai sejarah tinggi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved