4 warga negara Indonesia yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf telah kembali ke Tanah Air. Surat kabar lokal di Filipina Selatan, menyebut proses pembebasan mereka tidak lepas dari peran besar pemimpin MNLF (Moro National Liberation Front) Nur Misuari.
Mindanao Examiner, pada Kamis (12/05), menyebut, keberhasilan pembebasan 4 sandera ini berkat permintaan seorang mantan jendral TNI Kivlan Zein kepada Nur Misuari. Sama halnya, seperti pembebasan 10 sandera WNI sebelumnya.
“Pemimpin MNLF Nur Misuari telah membujuk pihak Abu Sayaf membebaskan sandera tanpa meminta tebusan. Menurut Gubernur Sulu Abdusakur Tan yang menerima 4 sandera di rumahnya di kota Jolo. Istri Nur Misuari Tarhata dan mantan jendral TNI Kivlan Zein mendampingi 4 sandera setelah dibebaskan tersebut, Mochammad Ariyanto Mijnan, Lorens Peter, Dede Irfan Hilmi dan Samsir di rumah Tan," tulis Mindanao Examiner.
Media tersebut mengatakan, Kivlan untuk kedua kalinya meminta kepada Misuari terkait pelepasan 4 sandera dari kota kecil Indanan. "Itu semua langkah persuasi dari MNLF dan upaya bersama antara militer, polisi dan pemerintah 2 negara. Tidak ada uang tebusan yang dibayar untuk kebebasan empat orang Indonesia itu," kata Tan.
Gubernur Sulu mengatakan 4 sandera Indonesia telah dibawa ke rumah sakit di kota Jolo untuk pemeriksaan medis, sebelum diserahkan ke pemerintah Indonesia.
Sebelumnya 10 sandera Indonesia juga telah dibebaskan dan diserahkan ke pemerintah Indonesia berkat kerjasama banyak pihak termasuk pemimpin MNLF, Nur Misuari. Saat ini, pihak penyandera masih menahan, 4 sandera warga Malaysia, serta seorang warga Kanada, Norwegia, Belanda dan Jepang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved