Sebanyak 95 persen pasangan kepala daerah di Indonesia tidak akur atau pecah kongsi dalam menjalankan tugas pemerintahan. Hubungan pasangan kepala daerah kebanyakan tidak lagi sejalan karena adanya benturan kepentingan. Dan biasanya, itu terjadi setelah mereka dilantik.
Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih Said Assagaf dan Zeth Sahuburua di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (10/03).
Mendagri mengatakan, benturan kepentingan adalah penyebab utama retaknya hubungan pasangan kepala daerah. “Banyak kepala daerah yang baru dilantik 6 bulan kemudian sudah tidak akur lagi,” ujar Mendagri.
Gamawan menambahkan, meski realitas menunjukkan banyak pasangan kepala daerah di Indonesia yang tidak harmonis dalam menjalankan roda pemerintahan namun dia meyakini jika di Maluku hal itu dapat dihindari.
“Saya kira di Maluku tidak akan seperti di daerah lainnya. Dan saya berharap gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik bisa kompak hingga akhir masa jabatan nanti,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gamawan juga mengapresiasi seluruh pimpinan daerah di Maluku yang bersedia menghadiri pelantikan tersebut. Dia berharap Bupati dan Wali Kota di Maluku dapat bekerjasama dengan Gubernur Maluku dalam menyukseskan sejumlah program pembangunan daerah nanti.
“Di sini saya juga mendengar seluruh kepala daerah ikut hadir di pelantikan ini kalau di daerah lainnya biasanya saat pelantikan banyak kepala daerah yang tidak hadir,” ujar Mendagri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved