Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mendapat kritik karena dinilai kurang mengapresiasi hasil riset terhadap situs megalitikum di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Anies dianggap memandang remeh penelitian yang dilakukan 18 doktor berbagai disiplin ilmu yang tergabung dalam Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) itu.
Kritikan tersebut disampaikan inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri Andi Arief melalui akun Twitter miliknya @AndiArief_AA. “Menteri Anies anggap sepele 18 doktor yang teliti Gunung Padang. Mungkin dia kira bule-bule lah satu-satunya manusia unggul,” tulis Andi, pada Sabtu (05/09).
Kritik mantan staf khusus Presiden itu disertai mention ke akun twitter Anies.
Andi juga mengkritik, kebudayaan yang dimaksud Anies hanya sebatas musik, menari, membaca pusi dan menulis. Bahkan, Andi menilai, Anies tidak menghargai para ilmuan Indonesia. "Harusnya menteri @aniesbaswedan belajar bagaimana freeport papua ditemukan, newmont NTB ditemukan. Puncaknya pendidikan ya menemukan,” tulisnya lagi.
Andi menuding, Menteri Anies takut disemprot Presiden Jokowi hanya karena penelitian Gunung Padang dilakukan pada era pemerintahan SBY. "Itu kolot, penelitian ini utk sumbang negara. Harusnya @aniesbaswedan berfikir, kalau cuma candi atau batu2 ngapain tim riset gunung padang datang dari multi disiplin di luar Arkeolog,” sambungnya.
Dia menyesalkan, sikap Anies yang tidak mengapresiasi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang dibentuk oleh pemerintahan SBY untuk meneliti situs piramida di Gunung Padang. "Saya tidak menyangka kawan saya @aniesbaswedan menjadi menteri malah memilih konservatif dalam bidang riset dan kebudayaan. Riset dan kebudayaan modern itu sudah beralih dari sekedar menghabiskan uang negara menjadi aktifitas yang menyumbang negara @aniesbaswedan," ungkapnya.
Andi mengatakan, dunia internasional telah menaruh perhatian yang besar terhadap riset Gunung Padang. Bahkan penelitian tersebut telah mendapat penghargaan.
"@aniesbaswedan bertanyapun tidak. Data riset gunung padang selain di peneliti juga di TNI yang ikut bersama 18 doktor, kami menghormati prosedur pak menteri @aniesbaswedan," pungkas Andi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved