Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Senin (28/02), menandatangani perjanjian kerja sama untuk proyek Palapa Ring Paket Barat. Proyek ini dijalankan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha.
Rudiantara berperan sebagai penanggung jawab proyek kerja sama juga menandatangani perjanjian penjaminan dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk proyek senilai Rp1,28 triliun ini.
Kerja sama ini merupakan kali yang pertama terjadi dalam sektor telekomunikasi dengan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment. Skema ini merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang dibangun oleh badan usaha.
"Proyek ini akan menjangkau dan meningkatkan akses informasi bagi masyarakat lebih luas," kata Rudiantara di Kementerian Keuangan, Senin (29/02).
Sementara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek ini menolong anggaran negara karena tak menggunakan belanja modal.
"Ini juga menambah aset negara karena segala yang dibangun dari KPBU, jadi milik negara," kata Bambang.
Untuk itu Bambang mendorong kementerian lain untuk melakukan skema semacam ini. Selain meringankan anggaran, skema ini juga bisa meningkatkan daya saing Badan Usaha Milik Negara. “Skema ini adalah alternatif pembiayaan proyek infrastruktur,” ujar Bambang.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, belanja infrastruktur tercatat Rp4.796 triliun. Anggaran negara dan anggaran daerah hanya menanggung Rp2.817 triliun.
"Sisanya perlu ditanggung swasta dengan skema KPBU," kata Bambang.
Proyek Palapa Ring adalah salah satu upaya pemerintah membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik.
Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan serat optik nasional di daerah non-komersil demi pemerataan akses pita lebar. Proyek ini dibagi dalam tiga paket. Pertama, paket barat yang menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau sampai Pulau Natuna dengan total panjang serat optik 2.000 Kilometer. Kedua, paket tengah yang menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara sampai Kepulauan Sangihe-Talaud dengan total panjang kabel serat optik 2.700 Kilometer.
Terakhir, paket timur yang menjangkau Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua sampai pedalaman papua dengan total panjang kabel serat optik 6.300 Kilometer.
© Copyright 2024, All Rights Reserved