TNI akan terus memantau potensi ancaman keamanan global yang terjadi saat ini dan mengantisipasi dampaknya terhadap Indonesia. Termasuk kegiatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah dilarang keberadaannya di Indonesia.
“Jadi acaman-acaman global itu semua mempunyai dampak terhadap Indonesia," terang Panglima TNI saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) di kampusnya Kentingan, Solo, Jumat (19/09).
Moeldoko mengatakan, potensi konflik eksternal tidak bisa dibiarkan dan dianggap sepele. Ancaman yang terjadi di belahan dunia lain, bisa jadi berdampak negatif terhadap Indonesia. "Semua itu harus kita waspadai jangan santai-santai saja, karena kondisi sekarang ini sudah berbeda dengan dulu," katanya.
Menyinggung masalah ISIS di Tanah Air, Moeldoko mengatakan bahwa paham tersebut telah dilarang di Indonesia, karena dianggap telah menyimpang dari Pancasila dan Undang-Undang Daar (UUD) 1945.
"Warga negara Indonesia ada 56 orang yang telah bergabung dengan organisasi tersebut dan mereka ada di negara tersebut, dan ini juga kami pantau terus keberadaannya sampai sekarang," katanya.
Panglima TNI meminta seluruh mahasiswa yang ada di UNS tidak ikut dalam organisasi tersebut dan ISIS jangan berkembang di di kampus tersebut. “Mahasiswa di UNS harus menolak kegiatan ISIS," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved