Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Sulawesi Selatan meminta kepada Bank Indonesia (BI) agar menampilkan tokoh-tokoh Islam sebagai gambar utama dalam cetakan rupiah. Apalagi, banyak tokoh Islam yang saat ini sudah berstatus pahlawan nasional seperti pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Mohammad Hasjim Asyarie, dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
"Dalam rupiah itu kan selalu ada pergantian tokoh pahlawan nasional. Kelak, kami mau dua tokoh itu juga bisa tampil di uang Indonesia. Apalagi keduanya merupakan pahlawan nasional," kata Sekretaris MUI Sulsel Prof Muhammad Ghalibdi Masjid Al Markaz, Makassar, Senin (06/02).
Ghalib mengatakan, untuk penetapan gambar di rupiah baru Tahun Emisi (TE) 2016, tentu sudah melalui pembahasan yang panjang dan matang. Oleh karena itu, ke depannya gambar tokoh Islam Indonesia bisa ikut dipertimbangkan oleh pihak BI.
"Bukannya mau memaksakan, tapi kan nantinya ada pergantian lagi dan kedua tokoh Islam itu memang layak. Itu saran saya," kata Ghalib.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Wiwiek Sisto Widayat saat dikonfirmasi, mengatakan, pada pembahasan penetapan gambar rupiah TE 2016, BI tetap membahas pemuatan tokoh-tokoh Islam. Pada TE 2016 contohnya, ada tokoh NU KH Idham Chalid sebagai gambar pada bagian depan uang Rupiah kertas TE 2016 dengan pecahan Rp5.000.
"Pembahasannya berdasarkan FGD (Focus Group Discussion) bersama akademisi, tokoh masyarakat dan Kementerian Agama. Kami punya record, Idham Chalid (Pecahan Rp5.000), Hasim Asyari, Ahmad Dahlan, sudah masuk record dalam desain gambar," kata Wiwiek.
Wiwiek mengatakan, BI menampung seluruh saran dan masukan. Namun, dalam hal penetapan gambar utama, bukan hanya kewenangan BI saja, melainkan dari hasil musyawarah bersama dengan pemerintah. Juga tidak menutup kemungkinan jika pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Mohammad Hasjim Asyarie dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan bisa tampil pada Rupiah cetakan selanjutnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved