Pulau-pulau yang bernilai strategis akan difungsikan sebagai kapal induk yang bisa dimanfaatkan untuk menampung pesawat tempur, pesawat transportasi dan dermaga kapal serta pembangunan sarana prasarana pendukung logistik lainnya untuk keperluan pertahanan.
“Kita tidak butuh kapal induk, tetapi pulau-pulau kita jadikan kapal induk” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meninjau rencana pengembangan kekuatan di Dermaga Pangkalan Angkatan Laut Pulau Biak, Papua, Minggu (01/05) kemarin.
Menjelaskan tentang rencana pembangunan dermaga sebagai infrastruktur strategis, Panglima TNI meninjau semua fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan dermaga, baik dermaga yang sudah ada maupun dermaga yang akan dibangun. “Jadi yang namanya perang, dalam otak kita itu harus ada cadangan (dermaga cadangan). Istilah orang Betawi, gak ada matinye,” ujar Gatot.
Dengan berbagai fasilitas yang ada untuk menggelar alutsista, pulau Biak dinilai ideal untuk pengembangan sistim pertahanan tanpa harus melakukan pembangunan dari awal.
“Nah disini (Biak) kan kosong, disini tidak ada pesawat tempur padahal landasan ada, jadi kita akan membuat pangkalan-pangkalan baru, tetapi memanfaatkan yang sudah ada,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan rencana membangun pangkalan-pangkalan baru untuk memperkuat kawasan Indonesia dalam menunjang dan mensukseskan Program Poros Maritim Dunia, dengan memanfaatkan pulau-pulau yang memiliki nilai strategis sebagai kapal induk.
“Contohnya Natuna terdepan di wilayah barat, Biak di Timur langsung ke Pasifik, Morotai di Utara dan Saumlaki di selatan,” ujar dia.
Panglima TNI menambahkan, untuk membangun ini dibutuh anggaran dan pihaknya akan mengajukan. “Nanti prioritas yang mana tergantung anggarannya. Saya maunya cepat-cepatan saja, supaya angkatan perang kita siap dengan segala kemungkinan. Serentak dilaksanakan, udara dan laut sama darat, sama pentingnya,” tandas Panglima TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved