Kepala Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Zeid Raad Al Hussein mendesak otoritas yudisial Filipina untuk menyelidiki dugaan tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan Presiden Rodrigo Duterte.
“Otoritas yudisial Filipina harus menunjukkan komitmen mereka untuk menegakkan aturan hukum dan independen dari eksekutif dengan menggelar penyelidikan pembunuhan,” ujar Zeid.
Dalam pidatonya pada pekan lalu, Duterte mengaku, saat menjabat wali kota Davao, ia pernah membunuh penjahat dengan tangan sendiri dan menjadi teladan bagi kepolisian.
Zeid mengutuk lingkungan impunitas dan kekerasan mengkhawatirkan yang dibangun pemerintahan Duterte, dalam kampanye berdarah untuk memberantas narkoba.
Menurut PBB, hampir 6.100 orang telah dibunuh sejak Duterte berkuasa pada akhir Juni 2016. Bahkan, anak-anak berusia 5 tahun pun telah menjadi korban tak bersalah dari pembunuhan ekstrayudisial dalam perang antinarkoba.
“Meskipun polisi menyelidiki ribuan kematian yang dilakukan oleh para perusuh tersebut, ada informasi ternyata sebenarnya hanya sedikit dakwaan yang diajukan,” kata Zeid.
© Copyright 2024, All Rights Reserved