Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menyindir Basuki Thahaja Purnama (Ahok) terkait pernyataannya yang menyebutkan butuh dana Rp100 miliar untuk diusung partai politik menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. PDIP meminta Ahok tidak asal bicara.
"Coba tanya Nasdem yang sekarang sudah mengusung dia, jangan-jangan sudah terima Rp100 miliar dari Ahok," kata Andreas, Jumat (11/03).
Andreas memastikan, saat mengusung Ahok bersama Jokowi pada Pilkada DKI 2012 lalu, PDI-P tidak meminta mahar sebesar itu. PDI-P hanya meminta dana untuk operasional kampanye yang jumlahnya tidak besar.
"Mana mau dia bayar Rp100 miliar. Kami yang keluarin duit kampanye dari kampung ke kampung," kata Andreas.
Andreas meminta Ahok untuk tidak asal bicara mengenai mahar politik. Menurut Andreas, tudingan itu dinilainya bisa berdampak negatif bagi citra parpol, khususnya yang sudah mendukung Ahok saat ini.
"Kasihan nama baik partai yang sudah ngusung dia. Capek-capek mengusung. Kalau kami enggak ada urusan," kata Andreas.
Sebelumnya, Ahok mengaku tidak punya cukup uang untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur partai politik. Menurut Ahok, ikut pilkada melalui jalur parpol membutuhkan banyak uang untuk menggerakkan mesin partai.
Berdasarkan hitungan Ahok, dia harus mengeluarkan uang Rp100 miliar untuk setiap parpol yang mengusungnya. "Parpol enggak minta mahar lho, tetapi cuma minta anak ranting dan cabangnya bergerak," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (10/03).
© Copyright 2024, All Rights Reserved