Para pelaku usaha dan pedagang masih bingung soal rencana pemerintah melakukan penyederhanaan nilai mata uang (redenominasi). Wakil menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengaku bahwa pihaknya masih menunggu sosialisasi resmi dari Bank Indonesia.
“Soal redenominasi, bagi pelaku usaha masih belum jelas. Ini seperti apa sih? Apakah akan menguntungkan atau malah merugikan," ujar Bayu di Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Kamis (27/12).
Kata Bayu, rencana pemerintah melakukan redenominasi ini memang ada sisi positif dan negatifnya. Dikatakan Bayu, bila redenominasi tidak mengubah nilai mata uang tersebut, maka hal tersebut tidak akan bermasalah.
Yang perlu dikhawatirkan dari sisi pembeli karena di dalam toko atau sesuatu yang dijual nanti akan ada 2 harga berbeda namun dikabarkan akan memiliki nilai yang masih sama. Misalnya harga sabun Rp1.000 dan Rp 1. Kedua produk tersebut sama nilainya. “Makanya kita tunggu saja sosialisasi dari pemerintah nanti, itu mau seperti apa," tambahnya.
Jika sudah jelas, maka Kementerian Perdagangan akan melakukan sosialisasi cepat khususnya ke pedagang ritel agar bisa mengerti tentang redenominasi secara lebih jelas. Sebab, pedagang ritel inilah yang akan menjadi sasaran konsumen saat penerapan redenominasi pada 2017 nanti.
© Copyright 2024, All Rights Reserved