Rencana PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II masuk bisnis jalan tol akhirnya terwujud. Perusahaan pelat merah bidang kepelabuhanan itu secara resmi baru mengakuisisi 45 persen saham PT MTD CTP Expressway, perusahaan pemilik konsesi proyek tol Cibitung-Cilincing. Pelindo membeli bagian saham itu dari Mtd Capital Bhd, perusahaan asal Malaysia.
"Ini yang mengambil alih cucu perusahaan kami yakni PT Akses Pelabuhan Indonesia," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino, di Jakarta, kemarin.
Saat ini komposisi kepemilikan saham MTD CTP Expressway adalah, 45 persen milik Akses Pelabuhan Indonesia dan 50 persen milik Mtd Capital Bhd. Sisanya 5 persen milik PT Nusacipta Eka Pratama.
Namum RJ Lino tak bersedia berapa anggaran yang dikeluarkan Pelindo II untuk pembelian 45% saham tersebut. Perusahaan pelat merah itu hanya menyatakan siap memenuhi kewajiban pendanaan sesuai dengan porsi kepemilikan saham.
Adapun taksiran anggaran pembangunan tol Cibitung–Cilincing adalah Rp7 triliun. Sementara taksiran biaya pembebasan lahan sebesar Rp3,4 triliun. Dengan demikian, kemungkinan bagian duit yang harus dikucurkan Pelindo II sekitar Rp3,15 triliun untuk pembangunan proyek dan Rp1,53 triliun untuk pembebasan lahan.
Pasca transaksi jual-beli saham, Akses Pelabuhan Indonesia akan melaporkan perubahan porsi saham konsesi itu, kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain itu, bersama dengan para mitra bisnis, Akses Pelabuhan Indonesia akan melanjutkan pembebasan lahan. Panjang proyek jalan tol tersebut 33,61 kilometer (km).
Dari total 33,61 km lahan itu, manajemen Akses Pelabuhan Indonesia I membagi dua kategori lahan yang harus dibebaskan. Pertama, lahan milik masyarakat dan kedua, lahan milik pemerintah daerah DKI Jakarta.
Direktur Utama PT Akses Pelabuhan Indonesia, Iwan Ridwan, mengatakan, proses konstruksi ruas tol Cibitung–Cilincing baru akan dilakukan pada awal tahun depan, setelah proyeksi total pembebasan lahan mencapai 75%. “Hal ini menyesuaikan dengan rencana pendanaan finansial dari pihak perbankan,” ujar Iwan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved