Produksi beras Januari-Juni 2011 ditargetkan dapat memenuhi 80 persen kebutuhan cadangan beras pemerintah. Sisanya dari produksi Juli-Desember 2011. Peningkatan produksi pertanian itu, untuk memastikan ketersediaan 3,5 juta ton beras yang diperlukan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menjaga stok cadangan beras nasional.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro mengatakan hal tersebut di sela lokakarya peningkatan produksi beras nasional, di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (12/01).
Targetnya, kata Udhoro dalam lokakarya yang diikuti kepala dinas pertanian dan divisi regional Perum Bulog, itu stok akhir Juni bisa mencapai 2 juta ton beras dan akhir tahun ini tersedia stok 1,5 juta ton beras.
Tahun ini Perum Bulog membutuhkan 2,5 juta ton beras dengan kualitas medium dan 1 juta ton beras berkualitas premium untuk cadangan beras pemerintah. Kebutuhan 2 juta ton beras kualitas medium dan 800.000 ton beras kualitas medium, bisa dipenuhi dalam Januari-Juni 2011. Sisanya, sebanyak 500 ribu ton beras medium dan 200 ton beras premium, targetnya dapat dipenuhi selama Juli-Desember 2011.
"Stok juga meliputi beras premium, karena kalau operasi pasar tidak didrop dengan beras medium dan premium harga tidak bergerak," katanya.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan menurut prognosa, pengadaan beras dalam negeri tahun ini utamanya akan dilakukan di divisi regional Bulog di sejumlah daerah. Yaitu, DKI Jaya, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk lokasi prioritas pemenuhan cadangan beras pemerintah antara lain meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
"Prognosanya sudah ada, tinggal dirinci dari petani dan penggilingan yang mana saja," katanya.
Menurut Sutarto, bantuan alat pengering bagi petani atau penggilingan akan sangat membantu Bulog dalam melakukan pengadaan beras berkualitas baik di dalam negeri. Apalagi kalau pemberian bantuan itu, disertai ikatan untuk menjual berasnya ke Bulog.
"Itu akan sangat membantu pemerintah dalam menjaga stok dan menstabilkan harga," kata Sutarto.
Pemerintah berusaha memastikan ketersediaan pasokan beras untuk Bulog. Termasuk dengan menjamin ketersediaan benih dan pupuk yang diperlukan petani untuk mengoptimalkan produksi. Pemerintah juga menyediakan bantuan alat pengering untuk membantu petani menghasilkan beras berkualitas baik.
Di luar itu, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Presiden tentang antisipasi dampak perubahan iklim. Aturan ini akan menjadi dasar hukum dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan, mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim terhadap produksi pangan.
Udhoro menjelaskan, hal itu diperlukan karena perubahan iklim memungkinkan terjadinya pergeseran musim tanam dan panen. Semua itu harus diantisipasi supaya tidak menyebabkan penurunan produksi.
Pemerintah juga menyiapkan Instruksi Presiden tentang perberasan yang nantinya akan memberikan fleksibilitas bagi Perum Bulog dalam membeli gabah dan beras dari petani. Dengan begitu, diharapkan target stok beras dapat dicapai.
© Copyright 2024, All Rights Reserved