Penyakit jantung sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebagian besar disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Sehingga penyakitnya bertambah berat dan penderitanya pun bertambah banyak. Oleh sebab itu, hidup dengan penyakit jantung tentu tidaklah mudah. Namun, di dunia ini jutaan penderita penyakit jantung bisa melakukannya dan memiliki harapan.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Bunda Jakarta, dr. Dicky Hanafy mengatakan jantung merupakan organ terpenting buat kehidupan manusia. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak peduli dengan organ jantung mereka. Sehingga tanpa disadari dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, kurang olahraga dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol menjadi salah satu pemicunya.
"Berdasarkan data badan kesehatan dunia tahun 2012, sekitar 17,5 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit jantung. Sebanyak 7,4 juta orang meninggal akibat jantung koroner dan sebanyak 6,7 juta orang akibat stroke. Apabila gaya hidup tersebut tidak diperbaiki, diperkirakan pada tahun 2030 kematian karena penyakit jantung akan meningkat lebih dari 23 juta orang," katanya kepada politikindonesia.com usai menjadi pembicara dalam seminar "Living with Heart Disease", di Jakarta, Selasa (24/02).
Menurutnya, ternyata memiliki penyakit jantung atau beresiko mengalaminya bukan berarti tidak memiliki harapan untuk hidup. Kebanyakan penyakit jantung bisa dicegah dengan memodifikasi faktor resiko pemicunya. Bahkan, banyak penderita penyakit jantung berhasil survive dan bisa tetap produktif.
"Mereka yang berhasil survive harus merubah pola hidupnya yang bisa membuat penyakit bertambah berat dan kambuh. Biasanya pemulihan diawali dari rumah sakit. Umumnya penderita serangan jantung akan menginap selama 3 hari hingga 7 hari. Tapi, jika ditemukan komplikasi, perawatan bisa lebih lama lagi," ungkapnya.
Dijelaskan, saat menjalani perawatan di rumah sakit, pasien harus memahami perubahan yang dilakukan dokter. Karena dokter akan mengevaluasi kembali obat yang selama ini dikonsumsi. Kemungkinan akan menambah dosis atau jenis obat yang harus diminum. Obat yang diberikan bertujuan untuk menghilangkan gejala dan mengendalikan faktor resiko.
"Karena saat ini belum ada obat yang bisa mengendalikan semua faktor resiko serangan jantung, jadi ada kemungkinan pasien harus mengkonsumsi banyak obat sekaligus. Semakin banyak faktor yang dimiliki, biasanya akan semakin banyak obat yang diberikan. Namun obat yang diberikan juga dengan mempertimbangkan kondisi pasien," ungkapnya.
Pasca serangan jantung, lanjut Dicky, biasanya pasien akan mengalami gejolak emosi yang labil. Sebagian besar penderita jantung selalu berpikir dekat dengan kematian. Bahkan, ada yang mengalami depresi berkepanjangan, sehingga memperburuk kondisi.
"Selain itu, pasca serangan jantung gaya hidup juga berpengaruh pada kesehatan, terutama pada penderita jantung koroner. Sehingga penderita jantung wajib menjalankan pola hidup sehat. Misalnya, makanan dan latihan fisik penting diperhatikan. Penderita jantung juga harus menjadi mood tetap stabil dan harus menghindari depresi," paparnya.
Sementara itu, Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler dr. Hariadi Hadibrata menambahkan penyakit jantung bisa datang karena adanya riwayat, maupun gaya hidup yang tak sesuai aturan. Ketika penyakit jantung sudah menginjak tahap serius, maka penanganan yang bisa dilakukan ialah dengan melakukan bedah jantung. Namun, tak cukup dengan operasi saja, tindakan-tindakan paska operasi jantung juga sedikit banyak mempengaruhi keoptimalan proses penyembuhan dan pemulihan gangguan jantung.
"Sebaiknya penderita jantung menghindari olahraga yang berat setelah menjalani operasi. Olahraga yang memiliki dampak besar seperti tenis, basket dan sepakbola. Sebentar lari, sebentar berhenti. Sedangkan untuk olahraga ringan, seperti berenang dan jogging tetap perlu dilakukan secara teratur," tuturnya.
Dikatakan, tidak berarti setelah operasi tidak dapat berolahraga atau melakukan aktivitas lainnya, seperti bekerja. Selain itu, pasien penyakit jantung juga harus minum obat secara teratur setelah operasi. Minum obat teratur wajib bagi yang sudah operasi karena kita memasukkan sesuatu yang asing ke jantung.
"Penderita jantung sebaiknya tidak makan sembarangan dan menjalani fisioterapi setelah operasi agar perawatan berjalan dengan maksimal. Karena operasi jantung dilakukan bergantung pada keluhan yang dialami penderita. Bila telah divonis penyakit jantung, pasien harus mengonsumsi obat seumur hidup," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved