La Nyalla Mattalitti gagal menggalang dukungan partai politik lain, untuk melengkapi persyaratan pencalonan gubernur Jawa Timur. Ia pun memutuskan, mengembalikan mandat penugasan sebagai calon gubernur jatim kepada Partai Gerindra.
La Nyalla Mattalitti gagal menggalang dukungan partai politik lain, untuk melengkapi persyaratan pencalonan gubernur Jawa Timur. Ia pun memutuskan, mengembalikan mandat penugasan sebagai calon gubernur jatim kepada Partai Gerindra.
La Nyalla mengaku telah mengirim surat pengembalian mandat itu kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto pada hari ini, Kamis (21/12). "Saya kembalikan mandat penugasan tersebut kepada Bapak (Prabowo) selaku pemberi tugas," kata La Nyalla.
Surat itu dibuat seiring berakhirnya batas waktu penugasan dirinya untuk mencari dukungan koalisi partai pengusung di Pilgub Jatim.
Syarat minimal untuk mengusung pasangan calon gubernur di pilkada Jatim adalah 20 kursi DPRD. Di parlemen Jatim, Gerindra memiliki 13 kursi, sementara PAN memiliki 7 kursi. Jika berhasil merangkul PAN, maka mantan Ketum PSS itu bisa mencalonkan diri sebagai gubernur Jatim.
Sebelumnya, DPP Gerindra memberikan surat tugas kepada La Nyalla terkait pencalonan gubernur Jawa Timur periode 2018-2023. Surat yang ditandatangani Prabowo pada 10 Desember 2017 itu bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017.
Dalam surat itu disebutkan, apabila hingga 20 Desember 2017, La Nyalla tidak mampu memperoleh dukungan partai lain maka mandat yang diberikan otomatis tidak berlaku.
La Nyalla mengaku telah berupaya menjalin komunikasi politik dengan PAN untuk memenuhi syarat pencalonan. Dia juga telah bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Hingga batas waktu penugasan dari Partai Gerindra, belum ada keputusan dan sikap politik dari Ketua Umum PAN, Saudara Zulkifli Hasan terkait diri saya. Selanjutnya, sebagai kader, saya serahkan semua keputusan politik kepada Partai Gerindra," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved