Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, pada Juli-September atau triwulan III 2016, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) Indonesia mencapai Rp99,7 triliun atau meningkat 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan realisasi investasi asing ini paling banyak disokong oleh Singapura dengan 1.127 proyek yang ada di Indonesia.
"Investasi PMA paling tinggi berasal dari Singapura yang sebesar US$2,23 miliar atau Rp28,99 triliun," ujar Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong, dalam konferensi pers paparan realisasi investasi triwulan III 2016 di kantor BKPM, Jakarta, Kamis (27/10).
Berdasarkan data BKPM, pada kuartal III 2015, Singapura mencatat nilai investasi US$1,28 miliar. Jumlah proyek investasi mencapai 734 proyek.
Posisi kedua berasal dari Jepang sebesar US$1,6 miliar dengan 425 proyek. Pada kuartal tahun sebelumnya, nilai investasi Jepang mencapai US$917,3 juta dengan jumlah 399 proyek.
Sedangkan Tiongkok berada di urutan ketiga dengan nilai investasi mencapai US$575,53 juta dengan 398 proyek. Pada kuartal yang tahun lalu, investasi Tiongkok mencapai US$241,6 juta dengan jumlah 130 proyek.
"Ada tiga besar sektor yang menjadi minat investor asing, yaitu sektor industri logam, mesin dan elektronik. Kemudian, sektor pertambangan, lalu sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran," kata Lembong.
Pada sektor industri logam dasar, batang logam, mesin, dan elektronik, ada 330 proyek dengan total nilai investasi sebesar US$1,23 miliar.
Lalu, sektor pertambangan memiliki realisasi investasi US$764,06 juta dengan jumlah 277 proyek. Sedangkan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran bernilai investasi US$730,02 juta dengan 313 proyek.
© Copyright 2024, All Rights Reserved