Keberadaan Rini M Soemarno sebagai Kepala Staf Kantor Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, dinilai akan menjadi ancaman bagi kekuatan solidaritas politik dan integritas moral Jokowi-JK. Rini dianggap bukanlah figur yang mampu mengkonsolidasikan dan merepresentasikan politik bersih yang menjadi harapan rakyat.
Setidaknya, demikian penilaian dari Pengurus DPP Partai NasDem Despen Ompusunggu, kepada pers, Rabu (06/08). Menurutnya, Rini mempunyai beban politik masa lalu yang justru akan melemahkan Jokowi secara moral politik.
Salah satunya, terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi penerbitan SKL (Surat Keterangan Lunas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan negara triliunan rupiah.
Disamping itu, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan juga sempat diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset pabrik guna RNI (Rajawali Nusantara Indonesia).
Bahkan dalam kasus pembelian pesawat Sukhoi, Rini yang pernah menjabat Presdir Astra Internasional, disebut DPR melakukan pelanggaran UU Pertahanan dan UU APBN. Dengan sederet masalah itu, secara moral, adik mantan Dirut Pertamina dan Dirut Petral Ari Soemarno ini, bakal menjadi beban tersendiri bagi Jokowi.
Sementara, dalam waktu yang sangat singkat, kantor transisi punya tugas sangat berat dan sangat strategis, untuk merancang road map perjalanan bangsa yang kini menghadapi multi masalah ini ke depan.
Termasuk melakukan perundingan dengan Pemerintahan SBY-Boediono, guna mewujudkan janji politik Jokowi-JK, lalu mencari figur para menteri profesional dan berintegritas moral, guna memenuhi harapan rakyat yang begitu besar terhadap Jokowi-JK.
“Saya juga mengajak, agar semua komponen pendukung Jokowi-JK yang selama ini iklas dan tulus meneteskan keringat tanpa bayaran, jangan lepas tangan pasca pemilihan Presiden,” ujar Despen.
Justru perjalanan ke depan, tambah dia, Jokowi membutuhkan dukungan kekuatan penuh, guna mewujudkan cita-cita perubahan. “Jangan sampai anasir-anasir politik, justru membajak kemenangan dan mensabotase politik akal sehat dan revolusi mental yang digelorakan Jokowi," tegas Despen.
Politisi Partai NasDem ini juga menyebutkan, pembentukan Kantor Transisi Jokowi-JK serta penunjukan para personilnya, seharusnya bisa memberikan kesan pertama yang baik dan cespleng kepada rakyat Indonesia.
Terkait, komitmen dan konsistensi Jokowi untuk membangun harapan dan solidaritas bangsa, serta mampu menjadi jembatan bagi segala kepentingan nasional, untuk persiapan pemerintahan baru.
“Namun kenyataannya, penunjukan Rini Soemarno dan personilnya menjalankan Kantor Transisi di rumah mewah Jalan Situbondo Nomor 10, yang disebut seharga Rp85 miliar itu, justru menimbulkan sinisme dan keraguan publik terhadap perubahan," tandas Despen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved