Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Ketua Umum (ketum) M Romahurmuziy alias Romy minta maaf atas insiden menjungkirbalikkan meja dalam ruang sidang paripurna Gedung Nusantara II, Jakarta, kemarin, Selasa (28/10).
"Saya menyampaikan ada insiden meja yang terguling dari anggota kami untuk mengejar pimpinan," kata Romy di ruang Fraksi PPP kepada di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/10).
Menurut Romy, insiden tersebut terjadi karena pimpinan DPR secara sepihak menutup rapat. Padahal, PPP kubu Romy belum mendapat penjelasan soal daftar nama anggota Fraksi PPP yang muncul saat sidang paripurna. "Mohon maaf atas insiden berlangsung, karena terjadi di lapangan belum mendapat penjelasan seutuhnya," kata Romy.
Sebelumnya, kemarin, dalam rapat paripurna, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar sampai menjungkirbalikkan meja karena kecewa dengan pimpinan sidang yakni Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dari Demokrat. Hasrul menganggap selaku pemimpin rapat, Agus tidak menggubris penjelasan darinya. Rapat paripurna pun akhirnya langsung ditutup.
Agenda rapat paripurna tersebut membahas penetapan alat kelengkapan Dewan. Kekisruhan berawal saat pimpinan rapat mengakui keabsahan daftar nama anggota Fraksi PPP yang disampaikan anggota Fraksi PPP Epyardi Asda.
Sebaliknya, Hasrul menilai daftar nama itu tidak sah karena bukan dikeluarkan oleh DPP PPP hasil Muktamar PPP di Surabaya yang menetapkan Romy sebagai ketua umum baru menggantikan Suryadharma Ali.
Sebaliknya, Epyardi Asda yang memasukkan daftar nama itu ke pimpinan DPR justru menganggap status Hasrul yang tidak sah. ”Muktamar (PPP) Surabaya itu tidak sah. Bahkan, ada SK pemberhentian Hasrul Azwar oleh DPP PPP,” ujar Epyardi yang merupakan pendukung Suryadharma Ali.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mendampingi Agus di meja pimpinan menjelaskan, berkas yang masuk ke pimpinan DPR itu memang masih memperlihatkan kepemimpinan PPP di tangan Suryadharma Ali.
© Copyright 2024, All Rights Reserved