Partai Persatuan Pembangunan sedang tersinggung berat. Mereka tak terima paparan Partai Demokrat, yang mencontohkan PPP sebagai partai politik yang bisa diakuisisi, karena bakal sulit melampaui parliamentary threshold.
Kepada pers di Jakarta, Senin (10/01), Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, mengatakan, pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Jaffar Hafsah tidak etis. Itu hanya igauan, yang tak berdasar.
PPP melihat dari pernyataan tersebut, membuka motif sesungguhnya di balik usulan kenaikan penambahan jumlah daerah pemilihan. Intinya, PPP menuding dengan usulannya itu Demokrat ingin mendapat kursi parlemen secara gratisan.
Muhammad Romahurmuziy yang akrab disapa Romy itu menilai Partai Demokrat bersikap oportunis dalam politik, yang merendahkan PPP, partai koalisi pemerintah. Demokrat dituduh berusaha memanipulasi peraturan untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Karena itu, menurut Romy, DPP PPP menolak pikiran-pikiran yang akan mengakuisisi PPP. Anggota Komisi VII DPR itu menegaskan tidak pernah ada negosiasi dan pembicaraan apapun terkait pernyataan Jaffah Hafsah, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu.
PPP juga menegaskan tidak ada satupun elemen PPP baik dari DPP maupun badan otonom yang membicarakan kemungkinan tersebut. Pernyataan tersebut, kata Romy menunjukkan sebagian elit Partai Demokrat berwatak megalomania, karena gagal menjalani pendewasaan politik.
Seperti mengancam, Romy mengingatkan, pikiran oportunis politisi Partai Demokrat itu, jika tidak segera dihentikan, akan menjadi trigger bagi partai-partai tengah membangun komunikasi. Menurut dia, partai pendukung koalisi pemerintah lainnya akan tergerak membicarakan alternatif politik di luar partai pemerintah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved