Acara Angklung for The World yang diikuti 20 ribu siswa SMP dan SMA Kota di Stadion Siliwangi Kota Bandung, sempat ricuh. Puluhan peserta pingsan akibat berdesak-desakan, saat akan memasuki stadion. Mereka pingsan karena terhimpit dan kepanasan di lapangan.
Siswa berdesakan, karena akses pintu masuk ke stadion hanya ada dua. Sedangkan jumlah peserta yang merupakan siswa SMP dan SMA itu mencapai 20 ribu orang. Mereka berkumpul sejak pagi di sekitar Jalan Lombok dan Jalan Aceh.
Saat memasuki antrean menuju stadion, terlihat sejumlah siswa yang jatuh pingsan. Mereka langsung diangkut petugas kesehatan ke tenda di luar stadion yang telah disiapkan. Siswa yang telah berada di tengah lapangan juga, tak sedikit yang pingsan karena kepanasan.
Saat antre, terdengar juga keluhan dari seorang guru yang meminta panitia mendahulukan siswa disabilitas. Akhirnya sejumlah siswa disabilitas yang ia dampingi dibawa pantia melalui akses pintu darurat.
Para peserta sebagian memenuhi area lapangan dan sebagian duduk di tribun penonton. Terdapat panggung di tengah lapangan dan juga 4 layar lebar di beberapa sisi.
Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) pun mengambil alih komando acara yang diproyeksikan untuk pemecahan Guinness World of Record. Emil yang mengenakan kemeja putih meninggalkan tenda VVIP nya, dan berdiri di atas panggung. Ia menyemangati para peserta dan meminta mereka untuk berbaris rapi.
"Demi Kota Bandung yang kita cintai, Jabar yang kita banggakan, demi Indonesia hebat, tahan dulu yang mau pingsan, tahan dulu. Tolong dibantu, disemangati oleh teman-temannya," ujarnya melalui pengeras suara.
Ia kemudian memberikan arahan agar para peserta yang mayoritas pelajar tingkat SMP dan SMA itu untuk berbaris rapi. "Lihat pundak orang di depannya, luruskan bahunya. Lirik ke sebelah kanan sepatu kanannya. Insya Allah kalau nurut, semuanya akan rapi," imbaunya.
Setelah itu, ia kembali menyemangati peserta yang terlihat sudah kelelahan dan kepanasan itu. "Semuanya ditahan dulu, ini adalah acara 10 tahun sekali, kalian semua di sini adalah pelaku sejarah," ujar Emil menyemangati para siswa.
Ia pun terus menyemangati para perserta. "Yang jomblo mana suaranya?! Yang cantik mana suaranya? Yang Ganteng mana suaranya," teriak Emil yang disambut antusias peserta.
Acara Angklung for The World ini dipimpin konduktor Daeng Udjo. Ia memberikan pelatihan singkat kepada para peserta, dengan mengajarkan 4 buah lagu yakni “Dari Sabang sampai Merauke”, “Halo-halo Bandung”, “You rise me up” dan “we are the world". Rencananya lagu terakhir lah yang akan dinilai panitia Guinness World of Record.
Selain Emil, terlihat juga Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan delegasi dari puluhan negara Asia Afrika, ikut hadir dalam acara ini. Mereka pun memegang angklung dan ikut main. Panitia kini masih melakukan penghitungan. Targetnya acara ini akan diikuti oleh 20 ribu peserta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved