Para menteri di Kabinet Indonesia bersatu sudah tahu siapa dari mereka yang akan diganti karena keputusan reshuffle tersebut sudah dikomunikasikan oleh Presiden kepada menteri-menteri kabinet.
Hal itu secara eksplisit diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pers usai shalat Jumat, di Masjid Kompleks Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. "Saya juga sudah mulai berkomunikasi dengan menteri-menteri tertentu, termasuk yang dengan hormat nanti akan saya berhentikan," kata Presiden.
Kepada wartawan Presiden menjelaskan, dalam keputusan reshuffle itu, kalaupun ada menteri yang diberhentikan maka belum tentu karena yang bersangkutan tidak cakap, atau belum tentu yang bersangkutan melakukan kesalahan.
Presiden juga menyatakan, telah berkomunikasi dengan menteri-menteri yang barangkali akan tetap berada di kabinet. "Kepada mereka, saya sampaikan hasil evaluasi, terutama kinerja yang harus ditingkatkan secara sungguh-sungguh karena saya menilai ada satu dua menteri yang memang perlu meningkatkan kinerjanya," ujarnya.
Akan tetapi sekali lagi, kata Presiden, reshuffle dilakukan demi efektivitas kabinet yang masih harus melanjutkan tugas dua setengah tahun ke depan.
Menurut Presiden, dirinya masih terus bekerja sesuai sistem, artinya menggunakan proses yang akuntabel, agar penataan kabinet secara terbatas ini bisa mencapai sasaran yang harapkan bersama.
"Proses masih terus berlanjut. Berilah saya kesempatan untuk melaksanakan tugas penting ini dan mudah-mudahan segalanya baik karena saya tidak punya niatan yang tidak baik, semata-mata saya ingin separuh perjalanan pemerintahan yang saya pimpin ini lebih baik dari periode sebelumnya," tegas Presiden.
Ia mengatakan, dalam proses penetapan reshuffle tersebut, Presiden memelihara komunikasi dengan Wapres Jusuf Kalla, dan bahkan dengan para menko secara proporsional untuk meminta pendapat mereka. "Tapi putusan akhir tetap ada pada saya," tegas SBY.
[Pengganti Lebih Baik]
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Presiden Yudhoyono harus mencari calon pengganti menteri yang lebih baik dalam perombakan kabinet yang akan dilakukannya.
"Seperti juga awalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggambarkan reshuffle itu untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, karena itu mencari pengganti yang lebih baik," kata Wapres Jusuf Kalla seusai shalat Jumat, di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, tambah Wapres, calon menteri penggantinya harus dicari yang benar-benar lebih baik. Jika tidak, maka tujuannya tidak akan tercapai.
Menurut Wapres, kreteria lebih baik tersebut menyangkut kredibilitas dan kemampuannya. "Kita pahami sejak awal reshuffle ini bukan politis, tetapi menyangkut kinerja pemerintah," kata Wapres.
© Copyright 2024, All Rights Reserved