Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan susunan pengurus barunya. Pada revitalisasi Golkar ini, Airlangga menghapus jabatan ketua harian dan membentuk dua badan di DPP Golkar.

“Saya bacakan putusan Dewan Pimpinan Golkar Nomor Putusan 267/DPP Golkar/I/2018 tentang pengesahan komposisi personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar masa bakti 2018-2019 hasil revitalisasi DPP Partai Golkar," ungkap Airlangga saat mengumumkan struktur pengurus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/01).

Melalui SK tersebut, Airlangga menyatakan, mencabut putusan DPP No 252/DPP/Golkar/10/2017 soal revitalisasi pengurus Golkar yang dibuat oleh Novanto. “Ditetapkan di Jakarta tanggal 22 Januari 2018, Ketum Airlangga," kata Airlangga.

Menteri Perindustrian itu menerangkan, ia juga menghapus keberadaan dua badan yang sebelumnya ada dalam struktur pengurus. “Saya juga membentuk dua badan yaitu Badan Kajian Strategis dan Intelijen dan Badan Penelitian Pengembangan DPP Partai Golkar," sambungnya.

Susunan pengurus baru ini juga mengalami perampingan. Saat ini total hanya ada 275 pengurus di DPP Golkar, 75 di antaranya perempuan.

Lalu dia mengumumkan Sekjen Golkar dijabat oleh Letjen (purn) Lodewijk Freidrich Paulus. “Saya akan memanggil Pengurus Partai Golkar yang pertama, sekretaris jenderal Bapak Paulus Lodewijk, kedua Bendum Bapak Robert Joppy kardinal" tutur dia.

Airlangga kemudian memanggil pengurus inti DPP Golkar. Kemudian nama pengurus DPP lainnya dibacakan oleh Lodewijk.

Adapun susunan kepengurusan Inti Golkar lainnya adalah Wasekjen Sarmudji, Korbid Kepartaian Ibnu Munzir, Korbid Perekonomian Aziz Syamsuddin, Korbid Pemuda dan Korbid Perempuan, Pemuda dan Inovasi Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Selanjutnya, Korbid Hubungan Kelembagaan Idrus Marham, Korbid Hankam Luar Negeri dan Diaspora Happy Bone Zulkarnain, Korbid Pratama Nurdin Halid, Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera Indra Bambang Utoyo.

Korbid Pemenangan Pemilu Jawa Kalimantan Nusron Wahid, Korbid Pemenangan Indonesia Timur Melchias Mekeng, Korbid Kesra Roemkono, Korbid Penggalangan Khusus Hajriyanto Thohari, Badan Litbang Umar Juworo, dan Badan Kajian Strategis dan Intelijen Eko Wiratmoko.