Setelah 7 orang tokoh yang diundang Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu, 2 orang tokoh lagi diajak untuk bergabung dengan tim independen yang dibentuk untuk menengahi polemik yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Mereka akan mendapat penugasan melalui Keppres yang segera diterbitkan Jokowi.
"Tentang timnya, jumlahnya akhirnya sembilan. Tim bisa juga disebut, kalau dulu Tim 8, ini Tim 9. Tim 9 ini namanya Tim Independen Pencari Fakta Dalam Upaya Penyelesaian Masalah Hubungan Polri dan KPK atau Lembaga Penegak Hukum dan Lembaga Negara Lainnya Dalam Rangka Penguatan Pemberantasan Korupsi," ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqqie di Kantor Sekertariat Negara, Jakarta, Selasa (27/01).
Adapun 2 orang tambahan anggota Tim Independen adalah sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo dan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto.
Sebelumnya, telah diumumkan anggota tim lainnya, yakni mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif yang juga ditunjuk sebagai ketua tim, Jimly yang juga ditunjuk sebagai wakil ketua tim, dan mantan Wakapolri Komisaris Jenderal (Purn) Oegroseno.
Kemudian mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, mantan staf ahli Kapolri Bambang Widodo Umar, dan pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana.
Diterangkan Jimly, pembagian tugas kesembilan anggota tim ini nantinya bersifat kolektif. "Pembagian tugasnya kita sepakat bersifat kolektif, belum dibagi tugas. Jadi tergantung nanti," kata dia.
Ditambahkan Ketua DKPP tersebut, agenda besar tim independen ini tidak hanya terpaku pada penyelesaian kasus, melainkan juga berusaha untuk mencari fakta. Meski demikian, Tim 9 tak hanya khusus mengurusi kedua lembaga ini. Tim ini juga punya kepedulian kepada lembaga hukum lainnya, termasuk kejaksaan dan bahkan DPR.
"Maka kita harus mencari fakta-fakta yang lebih luas dalam rangka menemukan akar masalah, supaya masalah seperti ini tidak berulang-ulang terjadi. Sekarang kan sudah ketiga kali Cicak vs Buaya jilid 3," ujar dia.
Dikatakan Jimly, bentuk hasil kerja Tim 9 ini berupa rekomendasi. Nantinya, rekomendasi ini ada yang akan diumumkan secara terbuka kepada publik, namun ada juga yang dirahasiakan dan hanya untuk konsumsi Presiden. "Kita hanya tim yang membantu merumuskan masalah dan mengusulkan jalan keluar," kata Jimly.
Jimly menandaskan, selama bekerja, Tim Independen akan melakukan koordinasi dan menggelar pertemuan-pertemuan di Kantor Sekertariat Presiden.
© Copyright 2024, All Rights Reserved