Amerika Serikat (AS) mulai mengerahkan sistem pertahanan anti-rudal balistik ke Korea Selatan menyusul sejumlah uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara.
Pengumuman itu disampaikan Komando Pasifik AS pada Senin (06/03), setelah Korea Utara meluncurkan 4 rudal balistik, yang menurut mereka merupakan bagian dari latihan untuk menyerang basis Amerika Serikat di Jepang. Tiga di antaranya jatuh di dekat Jepang.
"Pengerahan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) berkontribusi terhadap sistem pertahanan rudal berlapis dan memperkuat pertahanan US-ROK Alliance (Aliansi AS-Republik Korea) melawan ancaman rudal Korea Utara," sebut Komando Pasifik AS dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.
"Peningkatan uji coba program senjata nuklir Korea Utara dan peluncuran rudal balistik menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional, dan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa."
Tahun lalu, Korsel dan AS sepakat memasang sistem THAAD. Langkah ini berulang kali dikecam Tiongkok sebagai ancaman bagi keamanannya.
Pernyataan Komando Pasifik, yang mengawasi operasi militer AS di Asia Pasifik, menyebutkan bahwa sistem itu kemampuan pertahanannya ketat dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara di kawasan. Sistem itu dimaksudkan untuk menghadang dan memusnahkan rudal balistik berjangkauan pendek dan menengah selama fase final penerbangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved