Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan menyatakan menolak tawaran Pemerintah Singapura untuk memperpanjang jangka waktu kerjasama pertahanan/{defence coorporation agreement} (DCA) dari lima tahun menjadi 20 tahun. Salah satu alasannya, menurut Menhan Juwono Sudarsono, kurun waktu lima tahun SDA sesuai dengan siklus pergantian kepemimpinan di Indonesia.
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengungkapkan hal tersebut dalam Diskusi Air Power di Persada, Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (21/3). Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi karena memiliki luas wilayah yang luas, ungkap Juwono lebih jauh. "Pemerintah bertahan pada prinsip dasar kerja sama itu harus menguntungkan. Lagi pula Indonesia dalam hal ini punya posisi tawar tinggi karena wilayah kita yang luas dan mereka sempit," ungkap Juwono kalem.
Pemerintah Singapura berkeinginan SDA tersebut menjadi 20 tahun dilatarbelakangi efesiensi anggaran. "Mereka memang menginginkan 20 tahun untuk mengefisiensikan anggaran mereka," kata Menhan mengungkapkan alasan Singapura.
Ketika didesak wartawan, apakah masalah SDA ini akan dibicarakan dalam pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAn di Bali, Menhan menyatakan dengan tegas tidak. Ini karena, "Sebab pertemuan itu hanya pertemuan informal," kata Menhan Juwono tegas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved