Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan di pasar spot Selasa (03/11), menguatan ke kisaran Rp13.500. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.30 WIB, mata uang garuda berada di posisi Rp13.588 per US$1, naik dibandingkan penutupan kemarin pada Rp13.669 per US$1.
Analis memperkirakan, rupiah hari ini berpeluang menguat dengan mengandalkan data inflasi yang melambat. Namun rupiah masih rentan terseret perlambatan Tiongkok.
Kemarin (02/11), di pasar spot, rupiah menguat 0,11 persen ke Rp13.669 per US$1. Namun kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah melemah 0,3 persen menjadi Rp13.682 per US$1.
Menurut Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathria, pencapaian inflasi menjadi sentimen positif rupiah. Inflasi tahunan per Oktober turun ke 6,25 persen dari sebelumnya 6,83 persen.
“Inflasi membaik seiring deflasi yang terjadi pada Oktober 2015, yaitu 0,08 persen,” ujar Trian.
Selain itu, kata Trian, pasar juga optimistis terhadap data pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis pekan ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved