Pemerintah Rusia menyatakan, akan melakukan balasan terkait sanksi-sanksi baru yang diberlakukan oleh Uni Eropa (EU). Rusia menyebut Uni Eropa kurang bijaksana dalam memandang proses perdamaian di Ukraina.
“Seperti yang telah kami nyatakan, sanksi anti-Rusia baru ini tidak akan dibiarkan tanpa reaksi yang tepat pada bagian kami," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (11/09).
Pernyataan tersebut dirilis beberapa jam setelah Uni Eropa mengumumkan paket sanksi baru terhadap sektor keuangan dan energi Rusia. “Kecenderungan di dalam Uni Eropa untuk lebih memperburuk hubungan yang sudah tegang dengan Rusia menjadi jelas," kata kementerian itu.
Rusia menuduh Uni Eropa berdiri melawan penyelesaian damai krisis Ukraina. “Langkah-langkah Uni Eropa terlihat sangat tidak relevan dan kurang bijaksana karena proses perdamaian yang rapuh baru saja dimulai di Ukraina.”
Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin menyebut sanksi Uni Eropa merupakan kesalahan strategis dan salah perhitungan. “Brussel dan para kepala negara anggota Uni Eropa harus memberikan jawaban yang jelas untuk warga Eropa mengapa mereka mengalami risiko konfrontasi, stagnasi ekonomi dan kehilangan pekerjaan.”
Seperti diketahui, Uni Eropa mengumumkan langkah-langkah pembatasan baru terhadap Rusia yang berlaku Jumat (12/09). Sanksi baru terhadap Moskow ini diperkirakan menempatkan produsen minyak utama dan operator pipa Rusia pada daftar perusahaan yang tidak akan diizinkan untuk menghimpun atau meminjam modal di pasar Eropa.
Selain itu, Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa negaranya akan bergabung dengan Uni Eropa dalam memperdalam dan memperluas sanksi dalam sektor keuangan, energi dan pertahanan Rusia, dalam menanggapi tindakan ilegal di Ukraina.
Sanksi-sanksi baru terjadi meski pemerintah Ukraina dan pemberontak baru saja menandatangani perjanjian gencatan senjata. Kesepakatan itu diharapkan dapat membuka jalan bagi penyelesaian politik krisis Ukraina.
© Copyright 2024, All Rights Reserved