Kerusuhan pecah di di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/04) malam. Massa menyerang Kantor Polsek Biau. Sejumlah kendaraan pribadi milik polisi dan warga dirusak lalu dibakar.
Serentetan peristiwa anarkis itu berawal dari pengamanan pertandingan sepak bola Divisi I. Karena terjadi kekacauan usai pertandingan, polisi kemudian berusaha mengamankan situasi lalu mengeluarkan tembakan sehingga menimbulkan kepanikan. Dalam peristiwa itu seorang anak diduga kepalanya terbentur sehingga terluka. Selain itu terdapat seorang korban lainnya yang diduga terkena tembakan peluru karet.
Peristiwa ini kemudian menimbulkan kemarahan warga.
"Warga Buol ini masih trauma dengan peristiwa 2010, sehingga apa pun jenis pelurunya warga tidak menerima itu karena masalah dulu belum tuntas kasusnya," kata Camat Biau Arfan Korompot.
Adanya warga yang tertembak itu memicu ratusan warga lainnya mengepung Polsek Biau dan melemparinya dengan berbagai benda keras. Lemparan itu membuat sejumlah kaca Polsek Biau pecah, serta membuat beberapa polisi terluka. Polisi dimarkas itu bertahan dengan menggunakan tameng agar tidak terkena lemparan benda keras
Kapolres Buol, AKBP Ferdinand Maksi Pasule juga memerintahkan anak buahnya untuk tidak terpengaruh kejadian itu sehingga bertindak gegabah dan menyebabkan korban baru. "Kita hanya mengimbau warga untuk membubarkan diri dan sesekali memberikan tembakan peringatan ke udara," katanya.
Hingga pukul 23.30 WITA setidaknya terdapat 2 motor dibakar dan 3 unit mobil dirusak. "Kendaraan roda dua milik polisi sebanyak dua unit dibakar, sementara tiga mobil jenis kijang milik warga juga dirusak polisi," kata Arfan.
Arfan mengatakan pemerintah, tokoh masyarakat dan aparat kepolisian sudah saling berkoordinasi untuk menghindari terjadinya korban kedua belah pihak. "Semua pihak sekarang sudah turun lapangan memberikan imbauan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Arfan mengatakan Bupati Buol Amiruddin Rauf sudah memberikan imbauan dan peringatan kepada warga agar menahan diri melalui pengeras suara di rumah ibadah. "Pak bupati langsung mengumumkan di masjid-masjid," katanya.
Polres Buol, tengah menyelidiki dugaan adanya provokator yang mengerahkan warga untuk menyerang markas Polsek Biau, Sabtu (19/04) malam. "Kita belum bisa memastikan adanya provokator, perlu penyelidikan lebih lanjut," kata Ferdinand.
© Copyright 2024, All Rights Reserved