Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai lautan fitnah. SBY menginginkan Indonesia menjadi lautan kebenaran yang didukung oleh pemberitaan yang benar, seimbang dan beritikad baik.
"Fitnah saya kira sesuatu yang harus diperangi, ajaran Islam sangat jelas untuk menjauhi fitnah. Kita ingin negara kita ini bukan lautan fitnah, tetapi lautan kebenaran," kata Presiden SBY saat bersilaturahim dengan ulama dan tokoh masyarakat Madura di Pendopo Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu malam (04/12).
Menurut Presiden SBY, bulan-bulan belakangan ini ada kenaikan peningkatan pemberitaan yang kurang benar. Contohnya sekarang ini banyak sekali pemberitaan di media massa yang seolah-olah sudah memvonis, si A, si B, Si C, sebagai bersalah.
Padahal, kata SBY, pemberitaan yang gegabah tanpa melakukan cek silang tersebut, akan membuat penderitaan orang lain dan mencemarkan nama orang yang tak bersalah.
"Hati-hati karena pemberitaan yang gegabah, yang ceroboh yang tidak diuji kebenaran informasinya, yang tidak dikroscek dimintakan pandangannya. Apalagi disertai dengan itikad tidak baik itu merugikan, mencemarkan dan membikin penderitaan orang lain, padahal orang-orang itu belum tentu bersalah," ujar SBY.
SBY mengatakan, kebebasan yang kebablasan yang melanggar kebebasan orang lain, menyalahi tata krama, etika dan aturan hukum akan membuat ketenteraman terganggu. Untuk itu, SBY berharap semua pihak dapat mengendalikan kebebasan sehingga tidak mengganggu kebebasan orang lain dan ketenteraman masyarakat.
"Dari bumi Madura ini selaku kepala negara saya serukan marilah kita jaga situasi kehidupan masyarakat yang baik, semua saling bertanggung jawab, saling mengontrol kebebasan yang ada di negeri kita ini," kata SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved