Kelompok petani dan nelayan jangan ditarik ke ranah politik. Semua elemen harus mempunyai kesadaran itu. Dengan demikian, petani dan nelayan Indonesia tidak terkotak-kotak.
Pesan tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) SBY saat menghadiri pencanangan 'Gerakan Nasional Atasi Anomali Iklim Bersama-sama' di Desa Lebo, Kecamatan Kota, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Jumat, (14/01). “Kesadaran itu penting, agar keberadaan petani dan nelayan di Indonesia tidak terkotak.”
Ditegaskan SBY, keberadaan petani dan nelayan adalah sebagai pelaku utama dalam mewujudkan dan menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, SBY juga memberikan apresiasi kepada Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai pemrakarsa acara tersebut. "Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada KTNA yang cerdas dalam menyikapi persoalan dengan cepat mengambil jalan keluar dalam menghadapi anomali iklim."
Dalam kesempatan itu, SBY juga mengajak masyarakat untuk bisa merubah kebiasaan konsumtif dan berlebihan. Di antaranya, dengan melakukan penghematan pada semua kebutuhan. Sementara kepada petani dan nelayan diminta untuk bisa adaptif dan inovatif menghadapi iklim ekstrim yang terjadi.
“Anomali iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir ini memang mengganggu produktifitas. Belum lagi harga pangan dunia meroket yang berpengaruh pada harga pangan nasional," ucap dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved