Cerita tentang Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengidap penyakit kanker paru-paru, ternyata benar adanya. Bahkan, kabar tentang kondisi kesehatan Endang tersebut, sudah sampai ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Atas situasi itu, Presiden telah memerintahkan dokter pemerintah untuk mengupayakan kesembuhan Menkes.
Perihal penyakit Menkes dan perintah dari Presiden SBY tersebut diungkapkan oleh Staf Khusus Menkes Bidang Politik dan Kebijakan Kesehatan, Bambang Sulistomo, kepada pers, Minggu petang (16/01).
"Sudah tahu. Malah menugaskan tim dokter untuk mendampingi pemulihan tersebut," ujar dia.
Bambang menuturkan, untuk memulihkan kesehatan, Endang telah mendapat berbagai perawatan. Utamanya perawatan dilakukan di dalam negeri.
Dikatakannya, Menkes juga sempat dibawa berobat ke luar negeri. "Ke Guangzhou (China), beberapa kali. Saya tidak tahu pasti kapan, yang jelas sudah bisa dikendalikan. Karena tentunya harus ada pemulihan," ucap dia.
Bambang tidak tahu kondisi kanker paru yang diderita Menkes berada pada stadium berapa. "Saya nggak tahu karena nggak baca medical record-nya. Tapi Pemulihannya cepat dan sudah bisa dikendalikan, insya Allah," tambahnya.
Sakit yang diderita Endang diketahui setelah check up klinis sekitar Oktober 2010. Diterangkan Bambang, selama ini tidak ada gejala apa pun yang muncul. Karena itu ketika Endang dinyatakan terkena kanker paru, kabar itu sangat mengagetkan. Saat memimpin rapat atau pun melakukan kunjungan kerja, Endang tampak sehat.
Sebelumnya, pihak Kemenkes membantah rumor yang berkembang bahwa Endang telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya, terkait sakit yang dideritanya tersebut.
Sakitnya Endang, ditengah menguatnya isu reshuffle ini, membuat dia disebut-sebut sebagai salah seorang menteri yang bakal diganti jika SBY melakukan reshuffle.
Endang Rahayu Sedyaningsih lahir di Jakarta, 1 Februari 1955. Penunjukannya sebagai Menkes pada Oktober 2009 lalu melahirkan cerita unik karena dia ditunjuk di detik-detik terakhir. Saking mendadaknya kala itu, dia harus naik taksi ke Cikeas untuk memenuhi panggilan Presiden guna meneken pakta integritas. Dia bahkan tersesat, karena dia maupun sopir taksi tidak tahu kediaman SBY.
Sebelum menjadi Menkes, dia menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes.
© Copyright 2024, All Rights Reserved