Yogyakarta akan menjadi tuan rumah konferensi internasional mengenai kegunungapian. Acara bertema “City on Volcano,” ini akan digelar di Kampus Universitas Gajah Mada, September mendatang.
Kepada pers, usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Selasa (23/04), Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono menjelaskan, konferensi tersebut nantinya merupakan konferensi yang holistik yang tidak hanya membahas masalah gunung api saja. “Konferensi juga akan membahas aspek budaya masyarakat, pariwisata dan penanganan bencana,” beber dia.
Surono bilang, selain Indonesia, sebenarnya ada beberapa negara yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah konferensi ini. Di antaranya Perancis dan Islandia yang aktivitas gunung apinya sempat menutup Eropa. Ada juga negara yang mundur menjadi tuan rumah. Akhirnya panitia memilih Indonesia. “Jepang yang punya banyak gunung api itu juga mendukung Indonesia sebagai tuan rumah,” ujar Surono.
Surono mengatakan, Indonesia juga dikenal dengan negara yang banyak memiliki gunung api. Salah satu yang terkenal di kalangan peneliti adalah Gunung Merapi di Yogyakarta. “Merapi sudah dikenal sebagai laboratorium gunung di dunia, dengan dikenal tipe Merapi," imbuhnya.
Surono menambahkan, keberhasilan Indonesia saat menangani erupsi Merapi pada tahun 2010 lalu menjadi perhatian para pengamat gunung api. Meski ada korban jiwa, tindakan Indonesia dinilai berhasil dari sisi mitigasi dan penanganan pengungsi. “Itu bisa menjadi wahana pembelajaran," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved