Sesi pagi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (05/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melaju di zona hijau. Berdasarkan data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,41 persen menjadi 5.324,27.
Tercatat ada 97 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 27 saham dan 80 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 286,751 juta saham dengan nilai transaksi Rp197,527 miliar.
Sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni sektor industri dasar naik 1,21 persen, sektor agrikultur naik 0,64 persen, dan sektor manufaktur naik 0,45 persen.
Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 antara lain, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) naik 3,36 persen menjadi Rp1.385, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 3,20 persen menjadi Rp645, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 3,31 persen menjadi Rp2.810.
Di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,45 persen menjadi Rp15.550, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 0,63 persen menjadi Rp3.180, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 0,88 persen menjadi Rp11.250.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih senilai Rp3,7 miliar di seluruh market dan Rp3,7 miliar di pasar reguler.
Sementara itu, bursa Asia dibuka dengan kondisi bervariasi. Data CNBC menyebutkan, indeks Nikkei 225 Stock Average ditransaksikan melemah dengan penurunan 0,17 persen. Nikkei melorot setelah nilai tukar yen menguat terhadap dolar AS.
Indeks ASX 200 Australia naik 0,28 persen pada awal transaksi perdagangan. Sektor energi, material, dan finansial memiliki faktor penting dalam kenaikan indeks. Sektor emas berhasil naik 2,09 persen mengekor pergerakan emas yang bergerak mendekati level tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tercatat turun 0,02 persen pada awal perdagangan. Ada beberapa sentimen yang mempengaruhi bursa Asia pagi ini. Beberapa di antaranya adalah pelemahan dolar AS dan rilis hasil notulensi rapat The Federal Reserve bulan Desember.
Tambahan saja, dolar melemah terhadap keranjang mata uang utama dunia dari posisi tertingginya dalam 14 tahun terakhir. Pagi ini, the greenback ditransaksikan di level 102,7.
© Copyright 2024, All Rights Reserved