Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatasakan telah bersiap menghadapi situasi terburuk terkait aktivitas erupsi Gunung Slamet di Jawa Tengah. Pelatihan tanggap bencana seperti simulasi, sosialisasi, pemetaan lokasi rawan bencana, penataan sistem logistik, serta pembangunan titik evakuasi dan posko darurat telah dilakukan.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada pers di Jakarta, Jumat (19/09).
“Jika sampai erupsi, kami bersama lima pemerintah kabupaten dan masyarakat telah siap untuk melakukan tindakan responsif. Dan BNPB hingga saat ini telah membantu mereka dana hingga Rp601 juta.”
Sutopo menjelaskan simulasi bencana bahkan telah dilakukan di sejumlah sejak tahun lalu agar masyarakat memahami cara menyelamatkan diri ketika terjadi erupsi. “Warga bisa tahu harus lari kemana dan dimana tempat mengungsinya jika terjadi erupsi. Itu sudah disimulasikan semua," ujar dia.
Sutopo menilai, kesiapan tersebut juga didukung respon yang baik dari pemerintah setempat, mulai dari tingkat bupati hingga gubernur, mengingat wilayah yang berisiko terkena dampak bencana erupsi cukup luas.
Saat ini Gunung Slamet berstatus Siaga level III. Sempat mengalami penurunan aktivitas beberapa hari sebelumnya, gunung itu kembali menggeliat. Erupsi menyebabkan hujan abu hitam yang mengguyur atap rumah warga. Meski demikian, kondisi masih kondusif. Pemda dan BNPB belum mengeluarkan perintah untuk mengungsi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved