Ledakkan bom kembali mengguncang Jakarta dan sebelumnya ledakkan bom juga menggetarkan Poso. Di Jakarta, ledakkan bom itu terjadi di Minggu dinihari (09/06/2002). Ledakan pertama terjadi di Hotel Jayakarta, Jl Hayam Wuruk, Jakarta Barat (Jakbar), dan ledakan kedua terjadi di depan Diskotek Exotic, Kompleks Mangga Besar Permai, Jl Mangga Besar Raya, Jakarta Pusat (Jakpus).
Akibatnya, tiga mobil hangus terbakar dan empat orang mengalami luka parah. Selain itu, dua bom aktif lainnya yang belum sempat meledak ditemukan di depan Plaza Hayam Wuruk (depan Diskotek 1001) Jl Hayam Wuruk dan areal parkir Asia World, Kompleks Pertokoan Sarinah Jaya, Jl MH Thamrin, Jakpus.
Diketahui, jenis bom yang meledak itu sama dengan bom yang ditemukan di depan Plaza Hayam Wuruk. Bom di Hotel Jayakarta diduga merupakan bom rakitan dengan kekuatan {low explosive}.
Dalam waktu bersamaan, pukul 01.30 WIB, sebuah bom juga meledak di warung tenda milik Udin di depan Diskotek Exotic, Kompleks Mangga Besar Permai, Jakpus. Dalam peristiwa ini, empat orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Adi, penjaga warung, luka serius pada kepala belakang dan kini dirawat di RS Husada, ruang ICU. Begitu pula Solihin, penjaga warung, luka parah pada bagian pinggang atas dan tangan. Solihin dirawat di Paviliun Melati, RS Husada, Jakpus.
Dua tamu warung tenda, yakni Sertu (AD) Eko Budi dan El Yakin mengalami luka ringan. Sertu Eko Budi dirawat di Dinas Kedokteran dan Kesehatan TNI-AD, sementara El Yakin dirawat di RS Polri, Jakarta Timur.
Pada jam yang sama, sebuah bom rakitan ditemukan Sarif di depan Plaza Hayam Wuruk, Jakbar. Penjaga kedai rokok, Syaikhu menjelaskan, sekitar pukul 01.30 WIB, ketika sebuah mobil Kijang diparkir di Jl Hayam Wuruk, ditemukan sebuah bungkusan plastik warna hitam.
Enam puluh menit sebelumnya, pukul 00.40, sebuah bom rakitan ditemukan di areal parkir Asia World, Kompleks Pertokoan Sarinah Jaya. Berdasarkan penyelidikan sementara, ledakan dan teror bom di Jakarta itu diduga dilakukan oleh pihak yang sama.
Siapa dibalik aksi bom ini? Ledakkan bom di Poso dan Jakarta ini ini diyakini oleh banyak kalangan sebagai akibat dari tajamnya pertarungan antar elit politik dan apalagi dikaitkan dengan rencana Kejaksaan Agung untuk membuka kembali kasus-kasus KKN yang melibatkan mantan Presiden Soeharto.
Anehnya bom malam Minggu lalu itu meledak setelah beberapa jam Presiden Megawati dan rombongan bertolak ke luar negeri, menuju India, Vatikan, Ceko dan Slovakia. Sementara di dalam negeri, rencana kunjungan Wapres Hamzah Haz ke Ambon, oleh banyak pihak dituding sebagai kunjungan yang kental dengan nuansa kepentingan politik.
Ada beberapa spekulasi yang berkembang di kalangan pengamat teroris. Ada dugaan bom ini dimainkan oleh para preman bayaran yang masih loyal kepada Cendana. Sedangkan tudingan lain mengarahkan kepada kelompok Islam Garis Keras, antara lain laskar Jihad dan kelompok separatis GAM. Ada juga yang menuding ledakan bom ini dalam kaitan bisnis ilegal kalangan preman di Jakarta.
Dari kasus ledakkan bom ini, diduga ada beberapa sekenario yang ingin dijadikan kambing hitam. Pertama, persoalan persaingan bisnis para preman yang menguasai lahan perjudian yang sampai saat ini masih ditutup. Kedua, Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ketiga, kelompok-kelompok Islam Radikal dan Kelompok Kiri
Disinyalir, semakin memanasnya situasi politik menjelang Sidang Tahunan 2002 dimanfaatkan sebagai momentum untuk membuat situasi menjadi panas kembali.
Apalagi, ledakan terjadi setelah beberapa saat kepergian presiden meninggalkan Jakarta untuk kenjungan ke empat negara yang salah satunya ke Roma untuk bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II pemimpin umat katolik seluruh dunia. Wakil Presiden Hamzah Haz tidak nampak menghantar keberangkatan Mega. Ini juga menjadi pertanyaan?
Ada indikasi bahwa perseteruan kelompok lslam dan dan Nasionalis sengaja diciptakan oleh kelompok-kelompok yang sejak awal tidak menginginkan Megawati tampil sebagai Presiden. Apalagi sejak AS menuduh Indonesia menjadi sarang teroris dan salah satu pondok pesantren di Jawa Tengah yang pemimpinnya dituduh punya jaringan dengan Al Qaeda.
Disini, justru Hamzah memposisikan diinya sebagai tameng. Inilah yang bisa dijadikan alasan untuk mengambinghitamkan kelompok islam radikal dan kelompok kiri.
Bagaimana dengan persaingan bisnis judi? Ditutupnya tempat perjudian di wilayah kota oleh kepolisian jelas membuat marah para preman-preman yang dibekingi oleh oknum keamanan. Dengan ditutupnya perjudian tersebut mereka kehilangan income yang jumlahnya tidak sedikit setiap malamnya.
Selama ini preman-preman yang menjadi beking perjudian tersebut adalah kelompok-kelompok preman yang berasal dari Ambon yang terlibat dalam bebarapa aksi kerusuhan yang terjadi di Ambon. Para preman ini juga menjadi centeng-centeng anak-anak Soeharto dan selama ini sering mengorganisir massa untuk mendukung Soeharto.
Mungkinkah ini ada kaitan dengan GAM? Untuk mengkambing hitamkan kelompok GAM jelas tidak populer lagi. Karena hal tersebut dibantah langsung oleh jurubicara GAM Tengku Afni bahwa GAM tidak terlibat dalam aksi-aksi peledakan bom diluar Aceh seperti misalnya di Jakarta.
Kalaupun ada skenario untuk menggiring opini seolah GAM terlibat dalam aksi-aksi peledakan bom, hal ini lebih cenderung membukitikan bukti bahwa Polri tidak sanggup atapun tidak mempunyai kemampuan untuk mengungkap aktor dibelakang pelaku peladekan bom yang terjadi selama ini.
Lantas bagaimana? Ledakkan bom Poso dan Jakarta lebih bisa dibaca sebagai konflik kepentingan antar elit politik yang kini tengah bertarung merebut kekuasaan. Tegasnya, ada kelompok yang jelas-jelas tidak menginginkan situasi di negeri ini stabil. Tujuannya jelas, untuk menggoyang pemerintahan Megawati.
Untuk mengungkap kasus bom ini, tidak bisa dilepaskan dari pertarungan elit sipil menjelang ST MPR 2002. Kasus ini bagian dari skenario besar untuk mengguncang pemerintahan Megawati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved