Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah, memulangkan 15 warga negara Indonesia (WNI) karena situasi keamanan Suriah, khususnya di Kota Aleppo semakin memburuk.
Pemulangan atau repatriasi para WNI tersebut merupakan bagian dari program pemerintah RI yang berlangsung sejak 2011 lalu.
“Situasi keamanan di Suriah masih sangat mengkhawatirkan, dan tak mungkin kontrak kerja mereka (WNI) diperpanjang lagi,” kata Duta besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto dalam keterangan pers Penerangan Sosial (Pensosbud) KBRI Damaskus, Senin malam (02/05).
Menurut Djoko, pemulangan 15 WNI tersebut dilakukan setelah hak dan masalah lainnya sudah diselesaikan majikan dan KBRI Damaskus. Mereka yang dipulangkan merupakan tenaga kerja wanita yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Pejabat Penerangan Sosial Budaya KBRI Damaskus AM Sidqi mengatakan, pihaknya masih akan terus melakukan repatriasi.
Usai pemulangan 15 WNI itu, penampungan KBRI Damaskus masihterdapat 18 WNI yang diduga kuat menjadi korban perdagangan manusia. "KBRI berupaya sekuat tenaga menyelamatkan dan memulangkan WNI dari Suriah," kata Sidqi.
Sidqi menjelaskan, KBRI Damaskus memiliki kantor cabang Konsuler di Aleppo. Menurutnya, masih ada 9 TKI di shelter Aleppo per tanggal 2 Mei 2016. “Kondisi mereka Alhamdulliah aman,” ujar Sidqi.
Berikut adalah nama 15 WNI yang baru saja dipulangkan, Edah Jubaedah Bt Saldia Aril, Purwakarta; Eneng Cahyati Bt Uking Sukri, Purwakarta; Lisnawati Bt Otang Cece, Cianjur; Rosita Binti Samin, Lebak; dan Siti Maisaroh Samsuri, Cianjur.
Kemudian Sri Utami Bt Darman Aris, Cirebon; Suwarti Bt Suron Sarbini, Tangerang, Banten; Toebah Madrais, Pandeglang, Banten; Ani Bt Ridwan Sutara, Cirebon; dan Ratnasari Bt Samiah Klesum, Lombok Timur.
Selanjutnya,Ayisah Bit Tasam Mukrim, Majalengka; Sariah Bt Rosid Surya, Karawang; Kani Kada Nawi, Indramayu;Ahmad Kosasih Ramli, Jakarta; dan Yahya Idris Abdullah, Pandeglang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved