Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menegaskan sanksi atas Iran akan dilonggarkan secara gradual di bawah perjanjian nuklir. Obama mengabaikan tuntutan Israel bahwa kesepakatan harus disertai pengakuan Iran atas Israel.
"Gagasan bahwa AS akan mengkondisikan Iran agar tidak memiliki senjata nuklir, dalam kesepakatan di mana Iran mengakui Israel, itu sama saja dengan mengatakan AS tak akan menandatangani kontrak, kecuali rezim Iran sepenuhnya mengalami transformasi," kata Obama dikutip Reuters Selasa (07/04).
Obama menyebut tuntutan Israel terebut sebagai kesalahan berpikir. "Kami ingin Iran tidak memiliki senjata nuklir, justru karena kami tidak dapat berharap pada perubahan rezim," kata Obama.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest juga menegaskan, Pemerintah AS tidak ambiguitas tentang keinginan AS bahwa sanksi atas Iran dikurangi secara bertahap, melalui pengaturan dalam perjanjian akhir.
"Tidak pernah menjadi posisi kami bahwa semua sanksi atas Iran harus dihapus dari hari pertama," kata Earnest.
Namun, Gedung Putih harus bekerja keras untuk meyakinkan Kongres untuk mendukung kesepakatan yang dicapai Kamis (02/04) kemarin. Di mana Iran, AS, dan lima negara utama dunia lainnya mencapai kesepakatan kerangka kerja, yang akan menjadi landasan untuk mencapai perjanjian akhir dengan batas waktu hingga akhir Juni.
© Copyright 2024, All Rights Reserved