Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengatakan, dana Rp97 triliun yang masuk ke Indonesia bukanlah dana repatriasi yang didapat dari pengampunan pajak atau tax amnesty. Dana yang masuk ke pasar keuangan itu adalah uang yang dimiliki investor asing.
"Saya melihat Rp97 triliun itu pasti bukan hasil dari dana tax amnesty," kata Sofjan melalui sambungan telepon, Rabu (13/07).
Pernyataan ini menanggapi rumor soal dana repatriasi dari pengampunan pajak ada yang sudah masuk ke kas negara. Angkanya dikabarkan tak tanggung-tanggung sekitar Rp96 triliun.
Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia ini menyebutkan meski Undang-undang Tax Amnesty sudah disahkan, pelaksanaannya masih harus menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) sebagai aturan turunannya. PMK akan mengatur semua masalah-masalah teknis pemberian tax amnesty.
Selain itu, pemerintah juga harus melakukan sosialisasi terkait tax amnesty. Proses itu membutuhkan waktu, sehingga tidak mungkin dana masuk Rp97 triliun itu adalah dana tax amnesty."Saya kira Agustus nanti baru akan kita lihat hasil pertama dari tax amnesty masuk ke Indonesia,” kata Sofjan
Sofjan juga menjelaskan, hasil tax amnesty itu adalah dana yang bersumber dari modal orang Indonesia. Sementara dana Rp97 triliun yang disebut-sebut masuk sejak 1 Januari hingga 24 Juni 2016 lalu adalah dana yang dimiliki orang asing. Mereka membeli financial paper atau memasukan dananya ke Sertifikat Bank Indonesia.
Menurut Sofyan, keberadaan UU Tax Amnesty ini memberi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia. Investor asing merasa keberadaan tax amnesty akan membuat pasar keuangan Indonesia lebih stabil dan lebih baik. Apalagi suku bunga yang ditawarkan juga cukup tinggi.
"Jadi mereka memanfaatkan bunga yang tinggi untuk masuk, itulah yang masuk Rp97 triliun, tapi bukan tax amnesty," kata Sofjan.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengatakan ada dana asing Rp97 triliun yang masuk sejak awal tahun hingga 24 Juni 2016. Dana masuk ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, karena saat itu dana yang masuk hanya berjumlah Rp57 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved