Beda survei beda pula hasilnya. Survei yang diumumkan SPIN (Survey & Polling Indonesia) menempatkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di posisi tertinggi dalam hal elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta. Posisi kedua ditempati Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Yusuf. Posisi buncit ditempati Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara dalam dirilis hasil survei, Rabu (08/02), mengatakan, elektabilitas Anies -Sandiaga sebesar 41,74 persen disusul Ahok-Djarot 30,04 persen. Sedangkan pasangan Agus-Sylvi diposisi buncit dengan elektabilitas 24,95 persen. "Adapun jumlah responden yang belum menentukan pilihan yakni 3,27 persen," terang dia.
Ia menerangkan, survei dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 1.102 responden pada 24-26 Januari 2017. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei yakni 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Kita survei kita data kita sebar kuesioner, kan pertanyaannya ada dua, pertama anda pilih siapa saat Pilgub 2017 yang kedua dalam Pilpres 2014 anda memilih siapa lalu kita lihat kolerasinya," ujar Igor.
Igor menyebut, dari hasil survei, tingginya elektabilitas Anies-Sandiaga ternyata berkaitan dengan kesolidan dukungan pemilih di DKI Jakarta pada saat Pilpres 2014 lalu. "Ternyata pemilih Prabowo di Pilpres 2014 lebih solid dari pada pemilih Jokowi yang lebih cair di Pilgub 2017 nanti," kata Igor.
Igor mengatakan, dari hasil survei SPIN, pasangan Anies-Sandi sangat dipengaruhi solidnya dukungan pemilih di Jakarta pada saat Pilpres 2014 yang mendukung Prabowo-Hatta. "50,9 persen memilih Prabowo sementara 48,46 persen memilih Jokowi dan 0,64 persen golput," ujar Igor.
Dari persentase tersebut, Igor menjelaskan, pemilih Prabowo di DKI Jakarta yang memilih Agus-Sylvi ada 16,04 persen, Ahok-Djarot 6,42 persen dan Anies-Sandiaga 72,01 persen.
Sedangkan untuk pemilih Jokowi yang memilih pasangan Agus-Sylvi sebesar 34,46 persen, Ahok-Djarot 54,3 persen dan Anies-Sandiaga 10,49 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved