Pemerintah Taiwan pada Selasa (27/09), mengevakuasi ribuan warga serta menutup sekolah-sekolah dan perkantoran untuk sementara waktu di seluruh wilayahnya. Langkah ini diambil mengantisipasi pergerakan topan Megi yang bergerak mendekati pulau itu.
Topan Megi diperkirakan mendarat di bagian timur Taiwan pada hari ini, Selasa (27/09). Sebelum kedatangannya, angin kencang dan hujan deras menerjang pulau tersebut.
Seperti dilansir AFP, Selasa, Pusat Operasi Darurat Taiwan menyebut, lebih dari 5.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka dan sekitar 2.000 berada di tempat-tempat penampungan menurut . Aliran listrik sekitar 36.000 rumah sejauh ini terputus karena topan.
Total 575 penerbangan internasional dan domestik dibatalkan pada Selasa pagi dan 109 lainnya tertunda. Layanan kereta juga banyak yang dihentikan.
Tayangan televisi menunjukkan gelombang kuat menghantam pemecah gelombang di daerah timur laut Yilan dan Pulau Orchid yang terpencil.
Menjelang badai, lebih dari 3.700 wisatawan telah dievakuasi pada akhir pekan dari Pulau Orchid dan Pulau Green, yang populer di kalangan wisatawan.
Pukul 00.30 GMT, Megi berada 220 kilometer di tenggara daerah Hualien, membawa angin kencang dengan kecepatan sampai 198 kilometer per jam.
Topan tersebut bergerak dengan kecepatan 18 kilometer per jam, dan diperkirakan mendarat di Taiwan pada Selasa, sekitar 09.00 GMT.
Hualien dan Taitung, yang garis pantai dan lanskapnya populer di kalangan wisatawan, akan menjadi jalur topan Megi. Kedua daerah itu masih memulihkan diri dari kerusakan yang dibawa topan super Meranti awal bulan ini, badai terkuat yang melanda Taiwan dalam 21 tahun.
Daerah pegunungan di bagian timur Taiwan bisa mengalami hujan dengan intensitas sampai 900 milimeter sepanjang Rabu, meningkatkan risiko tanah longsor. Lebih dari 35.000 tentara siaga untuk membantu upaya penanganan bencana.
© Copyright 2024, All Rights Reserved