TNI Angkatan Darat menciptakan beberapa teknologi baru untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Korem 044 Palembang, misalnya, berhasil mengembangkan lahan gambut untuk mencegah amukan si jago merah.
"Kami berdayakan lahan gambut, kita olah supaya layak tanam, kami temukan dekomposer, Bios 44," kata Kasie Ops Korem Palembang, Letkol Wahyu, dalam rakornis program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu (24/08).
Sebagai lahan yang dianggap tidak subur, Wahyu menjelaskan, gambut seringkali terbengkalai. Keunggulan Bios 44 yang mampu menembus 12 meter kedalaman tanah.
Alhasil, gambut yang tadinya berongga, justru memadat dan berubah menjadi lahan produktif. "Harapannya gambut memadat cegah kebakaran. Tiga bulan jadi lahan layak tanam," ungkap Wahyu.
Selain Bios 44, Korem Palembang juga memperkenalkan busa pemadam api yang diberi nama Nusantara Gapo 44.
Sebagai sebuah reaksi kimia, api terbentuk dari tiga unsur, yakni panas, udara dan bahan bakar. Berbentuk busa, teknologi tersebut dianggap cukup efektif untuk memadamkan karhutla dibanding hanya disiram air.
Selanjutnya, teknologi ketiga ialah untuk mengatasi krisis energi. Gapo oil 44 yang berasal dari bahan nabati, yakni limbah sisa produksi minyak goreng.
"Ini dari limbah di kolam pembuangan paling akhir sampai limbah busuk sawit yang tidak berharga dan tidak diproduksi lagi, kami olah," jelas Wahyu.
Saat ini, ketiga teknologi tersebut tengah masuk dalam proses paten. Wahyu berharap penemuan tersebut bisa berguna bagi masyarakat kedepannya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved