Kontingen TNI yang dikirim mengikuti Lomba Menembak Tahunan Militer di Australia, hampir dipastikan meraih kemenangan mutlak. Kontingen TNI mendominasi dengan mengumpulkan 28 medali emas, jauh melampaui 17 tim dari 14 negara yang berlaga pada kejuaraan ini.
Kejuaraan tahunan yang diselenggarakan oleh Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) ini berlangsung sejak 20 Mei 2015 lalu di Puckapunyal, negara bagian Victoria.
Ada 17 tim dari 14 negara berlaga dalam kejuaraan yang menguji keterampilan menembak ini.
Selain telah mengantongi 28 medali emas, Kontingen TNI juga merebut 16 medali perak dan 10 medali perunggu. Ketangguhan TNI ini jauh mengalahkan tuan rumah Australia di posisi kedua yang hanya mengumpulkan 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu. Bahkan, Tim Amerika Serikat, belum memperoleh mendali satu pun.
Sementara diperingkat ketiga, tim penembak asal Inggris yang meraih 3 medali emas, 5 medali perak dan 3 medali perunggu. Diperkirakan perolehan medali akan tim penembak TNI terus bertambah hingga pertandingan berakhir pada 23 Mei 2015.
Rilis yang dikirim Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema membanggakan prestasi yang diraih regu tembak TNI. “Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," ujar Nadjib.
Dalam kejuaraan ini, TNI mengirimkan 21 orang penembak yang terdiri dari pejabat dan petembak profesional dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad.
Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan 4 jenis senjata, yaitu senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved